Busrul memaparkan, kinerja digital banking bankjatim memang cukup memuaskan. Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (YoY). Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45% (YoY).
Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31% (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 146 persen (YoY) menjadi 7.158 dengan nominal transaksinya Rp 92,3 miliar.
”Selain itu, merchant QRIS kami sudah mencapai 136.274 atau tumbuh 133 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 697 miliar atau tumbuh 262 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY). JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 35.710 persetujuan kredit dari 42.900 permohonan kredit,” urai Busrul.
Semua pencapaian positif itu tidak lepas dari adanya lima pilar transformasi yang telah diterapkan oleh bankjatim. Kelima pilar itu adalah transformasi organisasi, transformasi human capital, transformasi rule making rules, transformasi IT & Digital Banking, dan aksi korporasi.
Nah, untuk terus mendukung pengembangan dan pemantapan bidang TI & digital, di tahun 2024 bankjatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 273,5 Miliar dengan komposisi Rp186 Miliar untuk CAPEX dan Rp 87 Miliar untuk OPEX. Anggaran ini meningkat sebesar 2,14% dari tahun sebelumnya
Busrul menjelaskan, sebenarnya banyak strategi yang telah disiapkan oleh bankjatim untuk menjalani tahun 2024. Tahun ini, bankjatim sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Rinciannya, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.
”Di tengah berkembangnya ekonomi digital, bankjatim memang senantiasa terus mengembangkan ekosistem digital yang dimiliki agar semakin efisien demi memenuhi kebutuhan nasabah yang memiliki mobilitas tinggi,” tegas Busrul.
Sehingga, semakin lengkapnya layanan dan fitur yang disediakan oleh bankjatim diharapkan dapat menjadi daya tarik tidak hanya bagi nasabah eksisting, tapi juga dapat meningkatkan nilai transaksi maupun jumlah nasabah baru.
Selain itu, tahun ini bankjatim juga akan gencar meningkatkan sektor kredit melalui pasar-pasar baru, memaksimalkan kembali captive market, dan mendorong terlaksananya Kelompok Usaha Bank (KUB). Sampai dengan sekarang, bankjatim sedang berproses melakukan KUB dengan Bank NTB Syariah dan Bank Lampung.
”Semua itu kami lakukan demi terwujudnya akselerasi bisnis sehingga bankjatim bisa mencapai visi misinya menjadi BPD Nomor 1 di Indonesia,” tegas Busrul.
Dia menambahkan, bankjatim secara perlahan juga terus meningkatkan kapasitas bisnis International Banking dan Tresuri sebagai profit booster.
Editor : Ali Masduki