Ciptakan Desa Digital, Untag Surabaya Beri Pelatihan Sistem Informasi Geografis

PONOROGO, iNews.id – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus mendekatkan diri pada masyarakat. Untag memberikan pelatihan Sistem Informasi Georafis (SIG) untuk menciptakan desa digital.

Untag melakukan kerjasama dengan Underrepresented Youth Learning Assistance Program (ULAP.Org) untuk membuat kegiatan. Diantara desa yang menjadi mitra untuk menjadi desa digital adalah Desa Minggirsari, Kabupaten Blitar dan Desa Plunturan, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan yang dilakukan adalan literasi digital bagi perangkat desa dan masyarakat.

Baca Juga

Ribuan Mahasiswa Surabaya Gelar Aksi Tolak Politik Dinasti di Untag Surabaya

“Kegiatan dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan (1 – 30 Desember 2021), dan sangat berdampak pada pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa dalam melakukan publikasi data dan informasi desa,” kata  Andi Patriadi, Ketua Tim Pengabdi Untag Surabaya.

Dengan melihat kondisi masyarakat, Andi yakin timnya dapat mengajak perangkat desa dan karang taruna optimal dalam mengelola website dan publikasi data serta informasi desa. “Data dan informasi desa dapat disajikan secara visual dalam bentuk peta dan dikemas dalam sistem informasi desa berbasis geospasial dengan memanfaatkan sistem informasi geografis atau dikenal dengan SIG,” ujarnya.

Sementara, Anggraeny Puspaningtyas, anggota Tim Pengabdi Untag menambahkan, ide pengusulan pengabdian ini disebabkan karena kebutuhan untuk menemukan data dan informasi secara cepat, banyaknya permintaan dari pemerintahan antar desa, kecamatan sampai dengan pusat yang meminta data ke desa tetapi tidak bisa terpenuhi dalam waktu yang cepat, serta banyaknya dokumen-dokumen desa yang masih dalam bentuk hardfile sangat rentan hilang.

Baca Juga

YPTA Surabaya Lakukan Revolusi Pendidikan, Adakan Pelatihan AI untuk Produktivitas Perkantoran

“Dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan data dan informasi yang ada, kemudian diolah dalam SIG dan publikasi melalui website,” ucapnya.

Sistem ini dapat menjadi upaya dalam perubahan pengelolaan tertib administrasi dan keterbukaan informasi yang lebih baik. “Harapannya Desa Minggirsari dan Desa Plunturan lebih profesional dalam memberikan pelayanan dan membangun desa,” terang dia.

Editor : Arif Ardliyanto