Kerusuhan Hebat di Banyuwangi, Bentrok Berdarah Pendukung Partai Demokrat, Korban Dilarikan ke RS

BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id -  Lapangan RTH Maron Genteng menjadi saksi pertumpahan darah dalam bentrokan hebat antara sesama pendukung Partai Demokrat pada Senin malam (29/01/2024). Peristiwa tragis ini terjadi saat pagelaran hiburan musik yang menandai kedatangan mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pakaian biru bergambar wajah AHY dan SBY menjadi pemicu ketegangan, di mana pendukung yang seharusnya bersatu justru terlibat dalam baku pukul brutal. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seorang warga menjadi korban pemukulan massal, bahkan menggunakan bambu saat mencoba melarikan diri.

Baca Juga

Emil Dardak Ajak Ibu-Ibu Pegiat Senam Jombang Dukung Perjuangan Melawan Kemiskinan

Kericuhan ini terjadi sebelum AHY dan SBY tampil di panggung kampanye. Para penonton dan panitia acara berupaya meredam aksi kekerasan tersebut. Warga yang berada di lokasi tampak panik menyaksikan korban babak belur dihajar oleh sekelompok pria tak dikenal.

Penyebab pasti aksi pengeroyokan masih belum jelas, namun beberapa warga menyebutkan bahwa insiden ini terjadi selama acara hiburan musik dangdut. Meskipun demikian, kepolisian setempat, seperti diungkapkan oleh Kapolsek Genteng, Kompol Setiyo Widodo, belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut. 

"Belum ada laporan terkait aksi pengeroyokan diarena kawasan musik dangdut tersebut," jawab Kapolsek Genteng. 

Baca Juga

Partai Demokrat Usung Abdul Ghofur dan Firosya Shalati untuk Pilkada Lamongan 2024

Aksi pengeroyokan akhirnya berhasil dilerai, namun korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng untuk mendapatkan perawatan medis. Keamanan di lapangan RTH Maron Genteng fokus menjaga sejumlah titik di luar area untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lebih lanjut dan penumpukan kendaraan. 

Situasi yang semakin memanas ini menyoroti ketegangan dalam internal Partai Demokrat yang memerlukan penanganan serius dari pihak berwenang.

Editor : Arif Ardliyanto