get app
inews
Aa Text
Read Next : Bahaya Tersembunyi Dibalik Gigi Ompong, Bagaimana dengan Gigi Palsu?

Lulus dengan IPK 3,55 Dokter Gigi Safinka Ingin Wujudkan Senyuman Terindah untuk Anak Indonesia

Senin, 04 Maret 2024 | 08:27 WIB
header img
Safinka Afra Natasya, lulusan S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair). Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id -  Safinka Afra Natasya merupakan salah satu dokter gigi lulusan S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair). 

Ia baru saja menjalani prosesi wisuda periode Ke-241 bersama 1.069 wisudawan lulusan Program Doktor, Program Magister, Program Sarjana dan Program Diploma di Airlangga Convention Center (ACC) Surabaya, pada Minggu (03/3/2024). 

Pengukuhan wisuda Unair tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih, wisudawati asal Kota Surabaya tersebut lulus dengan IPK 3,55. 

Safinka Afra Natasya mengaku bangga, bahagia dan senang bisa lulus S1 Kedokteran Gigi dengan tepat waktu. Meskipun, selama menempuh pendidikan di Universitas Kedokteran Unair banyak mengalami tantangan baru dan pengalaman yang belum pernah ditemui sebelumnya.

“Menjadi seorang dokter gigi sudah menjadi impian saya sejak kecil. Namun, jujur padahal saya ini penakut apabila melihat darah. Dengan memberanikan diri menjadi mahasiswa kedokteran saya akhirnya bisa menghadapi semuanya termasuk melihat darah,” ujar Safinka.

Dirinya pun mengaku siap apabila nantinya harus mengabdi dan ditugaskan ke beberapa daerah di Indonesia. Impian terbesarnya adalah ingin mewujudkan senyum sehat dan indah bagi masyarakat khususnya anak-anak Indonesia.

Putri dari Hasan Cholis dan Nyimas Findy Ambhita Wardani ini juga ingin mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan teknologi kesehatan gigi. Terutama dirinya ingin membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bisa terus menjaga dan merawat kesehatan gigi.

Namun, lanjut Safinka, meskipun sudah dinyatakan lulus sebagai S1 Kedokteran Gigi, tidak bisa langsung membuka praktek dokter gigi sendiri. Dia harus kembali melanjutkan ke coas (co-assistent) dan internship agar bisa ujian dan mengambil SIP (Ujian Ijin Praktek).

“Semoga setelah coas (co-assistent) selama 1,5 tahun dan internship selama 1 tahun lalu dilanjutkan ujian dan mengambil SIP, saya bisa membuka praktek dokter gigi sendiri agar bisa membantu anak anak kurang mmapu,” harapnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut