SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemilu tahun ini di Kota Surabaya memunculkan drama politik yang mendebarkan, di mana caleg dari berbagai daerah pemilihan berjuang memperebutkan hati pemilih. Namun, kejutan terjadi ketika beberapa caleg petahana gagal mempertahankan kursi mereka.
Dari dapil 3 hingga dapil 5, beberapa caleg petahana terpaksa mengubur impian mereka karena disalip oleh caleg pendatang baru. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kinerja mereka dalam mewakili aspirasi masyarakat.
Menurut pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya, Moch Mubarok Muharam, kegagalan caleg petahana bisa jadi disebabkan oleh kurangnya dedikasi mereka dalam memperjuangkan kepentingan konstituen.
"Para petahana mungkin tidak berhasil meyakinkan pemilih bahwa mereka adalah wakil yang efektif," ujarnya.
Pandangan ini juga diperkuat dengan pertanyaan tentang aktivitas para petahana selama masa jabatan sebelumnya. Apakah mereka benar-benar optimal dalam membela kepentingan rakyat?
Sementara itu, warga Surabaya menantikan hasil rekapitulasi di tingkat kota, dengan harapan kejelasan akan segera terungkap. Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi, menegaskan bahwa penghitungan suara di tingkat kota dijadwalkan rampung pada hari ini.
Dengan hanya 50 kursi di DPRD Surabaya untuk periode 2024-2029, setiap kursi menjadi sangat berharga, dan persaingan semakin memanas.
Editor : Arif Ardliyanto