get app
inews
Aa Text
Read Next : Bahaya Memberikan HP ke Anak Kecil, 4 Alasan yang Harus Anda Ketahui

Cara Atasi Anak yang Alami Gerakan Tutup Mulut

Kamis, 25 April 2024 | 10:47 WIB
header img
Kegiatan peringatan Hari Kartini ini juga dibarengi dengan kegiatan rutin bulanan untuk pemeriksaan tumbuh kembang balita stunting asuhan TPS di Kecamatan Krembangan. Foto/TPS

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Memastikan tumbuh kembang anak, utamanya dalam memastikan pola makan yang baik bagi putra-putrinya merupakan tantangan tersendiri bagi para ibu. 

Belum lagi jika terdapat kecenderungan anak enggan atau bahkan menolak makan, atau yang biasa disebut Gerakan Tutup Mulut (GTM). 

Lantas bagaimana cara atasi anak yang menolak makan ? dr. Nurita Alami menurutkan, ada kalanya anak berada pada fase tertentu, dimana mereka ogah – ogahan makan dan hanya ingin makan makanan tertentu. 

Pada fase ini, biasanya sering terjadi di tahun pertama kehidupan, periode kritis MPASI 6-9 bulan yang berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. 

“Anak yang mengalami GTM akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup sehingga berdampak pada berat badan tidak naik, kekurangan gizi, bahkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak," ungkapnya saat memberikan edukasi asupan gizi, pola makan serta tips bagi anak yang mengalami (GTM) dalam rangkaian Hari Kartini, yang digelar PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Rabu (24/4/2024). 

Kegiatan ini melibatkan para pekerja perempuan serta para Ibu dari balita asuh TPS dari Kecamatan Krembangan Surabaya.

 


Simbolis anak Lulus Stunting oleh Camat Krembangan, Sekretaris Perusahaan TPS dan SVP SDM dan Umum. Foto/TPS

 

Menurut dr Nurita, dengan pendekatan yang tepat dan pengaturan pola makan yang baik, serta kesabaran dan ketelatenan para Ibu, maka anak – anak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. 

"Mengatur jadual makan dan membiarkan anak-anak makan sendiri dengan porsi yang mereka inginkan, tidak hanya membentuk kedisiplinan serta mengajarkan anak untuk mandiri, namun juga menciptakan suasana saat makan yang menyenangkan tanpa Ibu harus memaksa anak menghabiskan porsi makan, yang terkadang justru membuat anak trauma untuk makan," imbuh dr Nurita.

Selain edukasi pola makan dan usupan gizi untuk anak, dalam rangka peringatan ulang tahun PT TPS, pada acara ini juga dilaksanakan Lomba Menghias Kue Tart sebanyak 25 kue sesuai usia TPS di tahun 2024 ini. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut