get app
inews
Aa Text
Read Next : Setoran Dividen BUMN Tembus Rp85,5 Triliun hingga Awal November 2024

Kementerian BUMN Integrasikan Penyedia Logistik di PIER dan Teluk Lamong, Bentuk Ekosistem Baru

Kamis, 02 Mei 2024 | 14:44 WIB
header img
Kementerian BUMN Integrasikan Penyedia Logistik di PIER dan Teluk Lamong. Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asisten Deputi (Asdep) Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, Desty Arliani, memimpin Rapat Koordinasi Project Management Office (PMO) Logistik BUMN Pengembangan Dry Port Pasuruan dan Konsolidasi UMKM pada Ekosistem Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dan Teluk Lamong, di Gedung Wisma SIER.

Rapat ini digelar dalam rangka peningkatan performa integrasi penyedia logistik BUMN. Selain dihadiri Asdep Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, juga dihadiri Koordinator Keasdepan Jasa Telekomunikasi Media, Tumik Kristianingsih, Direktur Bisnis dan Pengembangan PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, Direktur Strategi PT Pelindo Solusi Logistik, Retno Soelistianti; dan Dirut PT Terminal Teluk Lamong, David Sirait.

Lalu hadir pula, Senior Portfolio Management Specialist PT Danareksa, Nurul Andhika Ikhwal, Advisor CDD of Freight Marketing and Sales PT KAI, Edi Sudiarto, Area Manager Divisi Regional III Perum DAMRI, Suyanto, Kepala Departemen Bisnis dan Pengembangan Terminal Petikemas dan Logistik PT Pelindo, Meidhy Utama; Dirut PT SIER Didik Prasetiyono dan Direktur Operasional PT SIER, Lussi Erniawati.

Dalam kesempatan itu, Asdep Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, Desty Arliani menjelaskan mengenai strateginya integrasi ekosistem logistik. Menurutnya, dalam membangun ekosistem jasa logistik BUMN, ada tiga inisiatif integrasi yang harus dilakukan. Yaitu integrasi layanan digital, integrasi fisik dan integrasi korporasi.

“Intergrasi layanan secara digital sudah dijalankan sejak diluncurkannya GLID (platform digital jasa logistik BUMN). Sehingga masing-masing BUMN yang memiliki jasa kargo bisa melakukan sinergi jasa layanan logistik dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar,” jelas Desty, Kamis (2/5/2024).

Integrasi fisik, lanjutnya, menjadi tantangan operasional bagi masing-masing BUMN. Sebab proses pembangunannya membutuhkan waktu, dan dengan infrastruktur yang sudah ada saat ini diperlukan kreasi untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada. “Jika nantinya sudah terwujud integrasi fisik, pada akhirnya kita bisa mewujudkan integrasi korporasi,” tutur Desty.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut