SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Arek Arek Nusantara menggelar pendidikan nonformal untuk anak-anak miskin di Surabaya. Pendidikan nonformal tersebut merupakan wujud komitmen dan tanggungjawab dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Sekjen Arek Arek Nusantara, SA Saputra, mengatakan pendidikan merupakan pondasi agar generasi bangsa nantinya tidak tergilas kemajuan zaman. Ia menyebut, di tengah gempuran modernisasi, globlalisasi dan arus teknologi komunikasi informasi yang masif serta pertukaran budaya sudah bisa dihindari.
"Maka pendidikan yang merata sangat dibutuhkan agar masyarakat nusantara tetap memiliki generasi dengan kepribadian yang cakap sesuai apa yang sudah diajarkan dan dicita-citakan para leluhur nusantara," tuturnya.
Dengan modal pendidikan yang cukup, kata aktivis yang memiliki sapaan beken Pokomen ini, generasi bangsa senantiasa menjalankan budi pekerti, saling menghormati dan memiliki tanggungjawab, termasuk terhadap lingkungan dengan menjaga kelestarian lingkungan alam demi menjaga keseimbanan ekosistem.
Pokomen mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitemen meneruskan ajaran leluhur dan berkontribusi dalam dunia pendidikan. Arek Arek Nusantara, kata dia, akan terus merawat kewarasan dengan menjalankan pendidikan nonformal.
Hal itu mereka lakukan lantaran biaya pendidikan berkualitas tidak dapat dijangkau oleh rakyat miskin seperti anak buruh, petani, pedagang pasar, korban gusuran stren kali, dan anak penghuni rusun.
Menariknya, konsep belajar mengajar yang diterapkan Arek Arek Nusantara ini cukup menarik. Peserta didiknya diajak belajar sambil menyatu dengan alam, di Alas Nusantara. Tepatnya di Jl Jurang Indah RT 01 RW 03, deket makam Pahlawan Mayjend Sungkono, Surabaya.
Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Arek Arek Nusantara mengajak binaannya untuk melukis bersama di Hutan Nusantara Surabaya, Minggu (05/5/2024).
Kegiatan yang diikuti belasan anak tersebut guna merawat ingatan kepada sosok Ki Hadjar Dewantara. Sosok yang memiliki perhatian sangat besar terhadap dunia pendidikan. Sebagai bapak pendidikan nasional, pahlawan nasional ini menancakan pondasi pendidikan yang tidak diskrimiatif.
Untuk itu pada momentum Hari Pendidikan Nasional 2024 ini, Arek Arek Nusantara menuntut kepada pemerintah agara melaksanakan pendidikan gratis, ilmiah dan obyektif bagi rakyat miskin anak buruh, pedagang pasar, korban gusuran stren kali, penghuni rusun, pertani, seniman dan budayawan.
Arek Arek Nusantara juga menuntut supaya kurikulum bahasa daerah dan aksara Jawa di Nusantara kembali diwujudkan. Selain itu, kembalikan dan lestarikan seni budaya rauyat di setiap kegiatan hari besar daerah nasional di kantor-kantor pemerintahan.
Kemudian stop diskriminasim intimidasi keberagaman keagamaan, dan keyakinan. Mereka juga menuntut agar krimininalisasi terhadap aktivis pejuang rakyat dihentikan.
Editor : Ali Masduki