JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Warsubi, kepala desa yang bersemangat, telah mengumumkan niatnya untuk maju sebagai calon bupati Jombang dalam Pemilihan Kepala Daerah tahun ini. Dengan semangat yang tinggi, Warsubi menerima dukungan dari beberapa partai politik yang mengusungnya, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Golkar, dan Demokrat.
Dalam pertemuan dengan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jombang, Warsubi mengungkapkan bahwa ada sembilan calon pendamping yang disodorkan oleh sejumlah partai politik untuk mendampinginya dalam perjalanan politiknya. Namun, Warsubi belum memberikan detail nama-nama tersebut, menjaga kejutan untuk saat yang tepat.
Yang menarik, selain dari kalangan partai politik, beberapa tokoh masyarakat dan kiai kampung juga mengusulkan nama-nama dari luar partai, seperti KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman, mantan ketua PCNU Kabupaten Jombang. Hal ini menunjukkan dukungan luas yang diterima Warsubi dari berbagai elemen masyarakat.
"Ada banyak nama (pendamping calon wakil bupati), total ada 9 nama yang diajukan," kata Warsubi.
Meskipun demikian, proses pemilihan calon wakil bupati masih dalam pembahasan oleh partai koalisi yang mendukung Warsubi. Nama-nama seperti Zahrul Azhar atau Gus Hans dari Golkar, dan Mantan Bupati Jombang Mundjidah Wahab dari PPP, adalah beberapa yang menjadi sorotan dalam diskusi tersebut.
Pemilihan bupati dan wakil bupati Jombang dijadwalkan pada September 2024, dan hingga saat ini, Warsubi adalah satu-satunya tokoh yang secara terbuka menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri. Dukungan dari empat partai politik memberikan angin segar bagi kampanyenya.
Alasan Warsubi untuk maju sebagai calon bupati Jombang adalah untuk membangun daerahnya menjadi lebih baik lagi. Visinya adalah memperhatikan baik desa maupun kota, dengan memahami karakteristik masyarakat Jombang secara mendalam. Melalui perjalanan politiknya, Warsubi bertekad untuk membangun desa dan menata kota dengan lebih baik.
“Kami faham betul masyarakat Jombang, kami faham betul karakter pedesaan, konstruksi pembangunan yang ada di desa 80 persen adalah pedesaan. Jadi konstruksi APBD 80 persen desa dan 20 persen perkotaan, membangun desa menata perkotaan,” kata Warsubi saat menerima dukungan dari PKB Jombang.
Editor : Arif Ardliyanto