SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) baru saja merilis hasil survei elektabilitas calon Gubernur Jawa Timur untuk Pilgub 2024. Survei ini mengungkap persaingan ketat antara pasangan calon yang diusung.
Dalam simulasi tiga pasangan calon (Paslon), Khofifah Indar Parawansa tampil kuat dengan dua kandidat berbeda sebagai wakilnya. Pada simulasi pertama, duet Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak meraih elektabilitas sebesar 60,8 persen. Pasangan ini jauh mengungguli KH Marzuki Mustamar dan Thoriqul Haq yang hanya memperoleh 25,8 persen. Sebanyak 13,5 persen responden tidak memberikan jawaban.
Simulasi kedua menunjukkan bahwa kombinasi Khofifah dengan Achmad Fauzi Wongsojudo juga sangat kuat, memperoleh elektabilitas 60,5 persen. Mereka unggul signifikan dibanding KH Marzuki Mustamar dan Ida Fauziah yang hanya meraih 25,3 persen, sementara 14,2 persen responden tidak menjawab. Selisih antara kedua simulasi ini hanya 0,3 persen, menunjukkan persaingan yang ketat antara Emil dan Fauzi sebagai calon wakil gubernur.
Menurut Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, kekuatan duet Khofifah dengan Emil dan Fauzi disebabkan oleh tingginya elektabilitas kedua calon wakil ini. Emil, sebagai petahana, memiliki basis pendukung kuat, sementara Fauzi mendapat dukungan besar dari warga Madura berkat kinerjanya selama memimpin Sumenep.
“Duet ini sama-sama kuat karena Fauzi dan Emil juga punya elektabilitas yang cukup bagus,” kata Direktur ARCI, Baihaki Sirajt disela rilis, di Surabaya, Rabu, (15/5/2024).
Sementara, pada simulasi ketiga, duet Khofifah-Kharisma Febriansyah elektabilitasnya 51,4 persen. Pada posisi kedua, duet KH Marzuki Mustamar-Fauzi elektabilitasnya 31,9 persen dan 16,7 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Baihaki menambahkan, tingginya elektabilitas Achmad Fauzi itu disebabkan karena kinerjanya cemerlang selama memimpin Sumenep. Selain itu, dukungan warga Madura di tapal kuda dan wilayah lainnya di Jatim juga cukup besar.
“Seperti survei sebelumnya, Fauzi ini kian menguat di basis Madura hingga tapal kuda, kalau Emil itu karena incumbent," jelasnya.
Baihaki mengatakan, pemilih Khofifah-Emil berasal dari parpol pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, Demokrat dan Golkar. Sedangkan, duet Khofifah-Fauzi cukup kuat karena suara PDIP sangat signifikan, ada 85 persen pemilih PDIP yang mendukung Khofifah-Fauzi.
“Jadi kalau Gerindra, Demokrat pergi maka pemilih PDIP akan kuat memilih pasangan Khofifah-Fauzi,” tambahnya.
Sementara itu, dari hasil simulasi survei ARCI pada 6 kandidat, nama Cagub Incumbent Khofifah Indar Parawansa ada di posisi pertama dengan angka 42,1 persen.
Pada posisi kedua ada nama Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad dengan elektabilitas 13,8 persen, ditempel bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dengan elektabilitas 11,2 persen.
Nama Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji ada di posisi keempat dengan angka 10,9 persen, lalu nama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen. Ada 1,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Untuk posisi Cawagub, elektabilitas Emil Dardak di posisi pertama dengan angka 35,7 oersen. Posisi Emil Dardak ditempel ketat oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di angka 31,7 persen pada posisi kedua.
Pada posisi ketiga ada nama kader PKB Thoriqul Haq 9,1 persen, Mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono 6,6 persen. Lalu ada nama Sekretaris Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah di angka 5,2 persen.
Ketua Projo Jatim Bayu Airlangga di angka 4,7 persen, Bupati Trenggalek M Nur Arifin 3,9 persen, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan 0,7 persen. Ada 2,8 persen responden yang belum menjawab/belum menentukan.
Survei ARCI dilakukan pada 1-10 Mei 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuesioner dilakukan quality control.
Editor : Arif Ardliyanto