get app
inews
Aa Read Next : Program Bayi Tabung Tak Mahal, Pegawai BUMN Dapat Diskon Besar

Bayi Tabung Jadi Solusi Pasangan yang Dambakan Momongan, Intip Penyebab Sulit Dapat Keturunan

Minggu, 19 Mei 2024 | 07:33 WIB
header img
Dr. Aucky Hinting Ph.D, Sp.And (K), ahli andrologi RS Ferina Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Bagi banyak pasangan suami istri, memiliki momongan adalah impian yang didambakan. Namun, tak semua pasangan diberi kemudahan untuk mewujudkan impian ini. Meski sudah menikah bertahun-tahun, beberapa pasangan masih belum dikaruniai anak.

Penyebabnya beragam, dari masalah pada suami hingga kondisi medis seperti keputihan pada istri. Keputihan merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat kehamilan. Namun, hambatan-hambatan ini kini dapat diatasi dengan teknologi bayi tabung yang semakin berkembang.

Bayi tabung kini menjadi harapan baru bagi pasangan yang sulit mendapatkan keturunan. Terutama bagi mereka yang sudah lama menantikan kehadiran buah hati.

Dr. Aucky Hinting Ph.D, Sp.And (K), ahli andrologi mengatakan, banyak pasangan yang datang kepadanya mengalami masalah yang lebih sering ditemukan pada pria. "Kebetulan saya ini ahli andrologi. Yang datang ke saya lebih banyak pria, tapi persentasenya hampir sama dengan perempuan. Namun, keputihan juga menjadi faktor penyebab sulit hamil," ujarnya dalam acara Health Talk tentang Perkembangan Teknologi Bayi Tabung di Grand City Mall, Surabaya.

Dr. Aucky menjelaskan bahwa berbagai faktor dapat mempengaruhi kualitas sperma. "Pria mungkin berharap spermanya normal saat menikah, tapi tiba-tiba bisa saja menjadi tidak baik. Faktor genetik yang tidak bagus adalah salah satu penyebab utama," tegasnya.

Selain faktor genetik, kelainan hormon dan fisiologis juga dapat mempengaruhi kesuburan pria. "Misalnya, ada varises atau antibodi sperma. Stres juga berpengaruh besar; orang yang terlalu lelah bekerja seringkali memiliki kualitas sperma yang buruk," tambah Dr. Aucky, yang sering menjadi langganan para artis, termasuk Inul Daratista.

Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kualitas sperma. "Kurangnya istirahat dan lingkungan yang buruk, seperti polusi udara, juga berdampak negatif. Bernapas di udara dengan CO2 tinggi tidak bagus untuk kesehatan," jelasnya.

Meski begitu, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama, dengan stimulasi spermatogenesis untuk memperbaiki kualitas sperma. Kedua, melalui pembiakan embrio di laboratorium. "Kita mengawinkan antara sperma dan sel telur di laboratorium," jelas Dr. Aucky.

Langkah ketiga adalah memastikan kromosom embrio normal sebelum ditanamkan. "Pemeriksaan genetik embrio menjadi penting untuk memastikan kualitasnya. Kami juga akan mengembangkan teknik baru dalam pemeriksaan genetik ini dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Dr. Aucky, yang juga merupakan pemilik RSIA Ferina.

Dengan perkembangan teknologi bayi tabung ini, harapan bagi pasangan yang mendambakan momongan semakin terbuka lebar. Program bayi tabung menjadi solusi nyata untuk mengatasi berbagai hambatan dalam mendapatkan keturunan, memberikan harapan baru bagi banyak pasangan di Indonesia.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut