SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Keamanan di Surabaya semakin memprihatinkan. Maraknya aksi premanisme dan kejahatan jalanan membuat masyarakat merasa tidak nyaman dan was-was. Situasi ini membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari berbagai pihak untuk menciptakan kembali suasana aman di kota pahlawan ini.
PCNU Kota Surabaya menyatakan keprihatinannya atas situasi keamanan yang semakin tidak menentu. Ketua PCNU Surabaya, Masduki Toha, menekankan pentingnya sinergi dalam membangun kembali keamanan di Surabaya.
"Jangan sok menjadi pahlawan kesiangan. Surabaya harus dibangun secara bersama-sama," ujar Masduki.
Ia menekankan bahwa fokus utama harus pada solusi, bukan saling menyalahkan. "Semua pihak, baik pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, maupun warga Surabaya, harus bekerja sama secara sinergis untuk mengatasi permasalahan ini," tambahnya.
Pihak kepolisian telah meningkatkan patroli dan operasi di titik-titik rawan kejahatan. Mereka juga menekankan pentingnya peran aktif warga dalam melaporkan kejadian mencurigakan dan ikut serta dalam kegiatan siskamling.
Sementara itu, tagar #premanismemusuhbersamawargasurabaya terus menggema di media sosial sebagai bentuk solidaritas warga dalam melawan aksi premanisme. Melalui gerakan ini, diharapkan semua pihak dapat bersatu padu menciptakan Surabaya yang aman dan nyaman untuk semua.
Tragedi Maya Dwi Ramadhani, Mahasiswi UINSA yang Tewas Kena Jambret
Di tengah situasi yang memprihatinkan, Surabaya juga dikejutkan oleh insiden tragis yang menimpa Maya Dwi Ramadhani, mahasiswi UINSA Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Maya meninggal dunia dalam kecelakaan ketika mengejar pelaku jambret.
Menurut Kanitreskrim Polsek Bubutan, Iptu Vian Wijaya, Maya mengalami kecelakaan di Jalan Semarang pada Kamis, 23 Mei 2024. “Korban dijambret di Jalan Arjuna dan mengejar pelaku hingga terlibat kecelakaan,” ungkapnya.
Vian, teman korban, menjelaskan bahwa Maya dijambret saat pulang ke rumah usai melakukan transaksi Cash On Delivery (COD). Maya yang terkejut dengan aksi kejahatan tersebut segera mengejar pelaku dengan sepeda motor. Namun, laju kecepatan tinggi membuatnya kehilangan kendali dan terjatuh, hingga akhirnya tertabrak oleh sebuah mobil dari arah berlawanan.
"Posisi kepala lalu dilindas ban mobil," tutur Vian, menceritakan detik-detik tragis tersebut. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian segera membawa Maya ke RSUD dr Soetomo, namun sayang, nyawanya tidak tertolong. "Maya wafat sekitar pukul 01.30 atau 02.00," ungkap Vian.
Kejadian ini menggugah banyak pihak untuk bertindak lebih serius dalam menangani masalah keamanan di Surabaya. Diharapkan, baik pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, maupun warga bisa bekerja sama lebih erat demi menciptakan Surabaya yang lebih aman dan nyaman bagi semua warganya.
Editor : Arif Ardliyanto