get app
inews
Aa Read Next : Komunitas Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Klaten Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

Keunikan Presiden Joko Widodo Pilih Kepala Staf Angkatan Darat

Senin, 21 Februari 2022 | 07:19 WIB
header img
Ternyata semua Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) adalah mantan Panglima Kostrad. (Foto: Youtube)

SURABAYA, iNews.id - Formasi unik TNI jaman Presiden Joko Widodo, semua Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ternyata merupakan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). 

Pangkostrad dijabat oleh Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI.

Kostrad adalah bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki TNI AD. Kostrad memiliki jumlah pasukan yang dirahasiakan dan selalu siap untuk beroperasi atas perintah Panglima TNI kapan saja. Kostrad adalah satuan tempur dasar milik Angkatan Darat Indonesia, jika Kopassus adalah pasukan khusus maka Kostrad adalah pasukan dasar tempur milik TNI AD.

Ada fakta unik terkait keputusan Presiden Joko Widodo ketika melantik Letnan Jenderal TNI  Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). 

Sejak terpilih menjadi presiden pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo telah melantik 4 jenderal untuk memegang tongkat komando orang nomor 1 ditubuh TNI Angkatan Darat.

Entah secara kebetulan atau tidak..dalam formasi di jajaran TNI AD semua jenderal yang dipercaya oleh Presiden Joko Widodo adalah pejabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pertama yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo adalah Letjen TNI Gatot Nurmantyo. 
Tokoh militer asal Tegal, Jawa Tengah ini menjadi KSAD pada tanggal 25 Juli 2014, menggantikan Jenderal TNI Budiman. Sebelumnya Gatot Nurmantyo merupakan pejabat Pangkostrad yang ke-35. 

Selanjutnya setahun kemudian pada tanggal 25 Juli 2015, Gatot dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.

Nah..kursi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang ditinggalkan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diserahkan Presiden Joko Widodo kepada Panglima Kostrad ke-36 yakni Jenderal TNI Mulyono. 

Cukup lama Jenderal TNI Mulyono menjabat sebagai KSAD dan barulah pada tanggal 22 November 2018 dia memasuki purna tugas.

Jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) selanjutnya diberikan kepada Panglima Kostrad. Kali ini Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melantik Pangkostrad ke-39.  

Yakni Letnan Jenderal (Letjen) TNI Andika Perkasa untuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang ke-32.

Yang terbaru..baru-baru ini Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menyerahkan tongkat komando Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) karena dia naik jabatan sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Dan lagi-lagi..untuk keempat kalinya Presiden Joko Widodo melantik Panglima Kostrad untuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Kali ini giliran Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman. 

Memang presiden memiliki hak prerogatif untuk memutuskan siapa jenderal TNI yang akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). 

Akan tetapi apabila berkaca dari sejarah, seorang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) tidak cuma berasal dari Panglima Kostrad saja. Ada yang berasal dari Wakil KSAD ataupun dari satuan lainnya.

Di era Jenderal (Honorarius) TNI Susilo Bambang Yudoyono ketika menjadi Presiden Republik Indonesia, dia melantik 6 orang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). 

Dari 6 orang tersebut 3 orang berasal dari Panglima Kostrad dan 3 orang lainnya masing-masing adalah Wakil KSAD, Sekretaris Menko Polhukam dan Sekretaris Kementerian Pertahanan.

Itulah formasi unik jaman Presiden Joko Widodo, yang ternyata semua Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) adalah mantan Panglima Kostrad.

(Penulis: Oktavianto Prasongko)

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut