PALEMBANG, iNews.id - Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meluncurkan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2022.
Kerjasama ini tidak lepas dari komitmen pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mendukung penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dimulai pada tahun 2017, BSN hadir melalui pelayanan Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Sumatera Selatan selama kurun lima tahun hingga saat ini.
KLT BSN Sumatera Selatan hingga 2022 telah melayani lebih dari 4594 stakeholder (Industri, Organisasi swasta maupun negeri, Laboratorium, Perguruan Tinggi, UMKM) terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Berkat dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, KLT BSN Sumsel juga telah membina sebanyak 55 UMKM di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan sebanyak 22 UMKM telah mendapatkan sertifikat SNI.
KLT BSN Sumsel juga melakukan kegiatan pembinaan dan diseminasi SPK kepada 11 Lembaga Penilaian Kesesuaian dan 19 Organisasi dan Industri di seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Bahkan Kota Palembang, Sumatera Selatan berhasil membukukan sejarah baru. Meraih Museum Rekor Indonesia (MURI), dengan menyajikan 18.818 porsi pempek berstandar SNI.
Hal ini tidak lepas dari kinerja pemerintah provinsi sumsel beserta Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang dan UMKM penerap SNI Pempek, Pempek Honey, Pempek Tince, dan Pempek Rizky.
Bulan Mutu Nasional telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1991 pada bulan Oktober sampai dengan November.
Penyelenggaraan Bulan Mutu Nasional merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden ke 2 Republik Indonesia pada pidato pembukaan Konvensi Nasional 1991 agar bulan November setiap tahun dijadikan sebagai Bulan Mutu dan Produktivitas Nasional.
Sedangkan rangkaian kegiatan Bulan Mutu Nasional 2022, yang merupakan gabungan acara yang dilaksanakan oleh BSN, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta seluruh stakeholder standardisasi, akan diselenggarakan dengan ditandai peluncuran ini.
Penyelenggaraan Bulan Mutu Nasional 2022 yang akan diselenggarakan di Palembang pada bulan Oktober 2022 dimaksudkan sebagai forum untuk membangkitkan semangat masyarakat Indonesia akan pentingnya mutu barang dan jasa untuk menjamin kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan hidup.
Rangkaian kegiatan Bulan Mutu Nasional 2022 diantaranya adalah Seminar Nasional Standardisasi, Pemberian Penghargaan Tokoh Standardisasi, Penyerahan Sertifikat SPPT SNI kepada UMKM dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi kepada Lembaga Penilaian Kesesuaian.
Kemudian Penghargaan Tata Kelola, UMKM Expo, webinar, seminar, talkshow, bimbingan teknis, serta kegiatan lainnya, yang dilaksanakan selama bulan Oktober dan November 2022.
Kepala BSN, Kukuh S. Achmad mengatakan Bulan Mutu Nasional tahun ini terselenggara atas kerjasama antara BSN dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
"Kegiatan dilaksanakan masih dalam suasana pandemi Covid-19, yang mengharuskan kita untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di sisi lain, kita juga harus memastikan agar aktivitas perekonomian juga harus tetap berjalan,” ujarnya dalam Peluncuran BMN 2022 di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (22/2/2022).
“Sungguh merupakan suatu kebahagiaan melihat antusiasme masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti acara pembukaan Bulan Mutu Nasional dan Seminar Standardisasi yang diadakan setiap tahunnya. Perkembangan teknologi bahkan memungkinkan acara tersebut dapat dihadiri lebih dari 2000 orang peserta, baik yang hadir secara fisik maupun daring,” lanjut Kukuh.
Mengusung tema “Indonesia Bangkit, Indonesia Kuat Bersama SNI”, penyelenggaraan Bulan Mutu Nasional 2022 dimaksudkan sebagai forum untuk membangkitkan kembali kesadaran atau awareness masyarakat Indonesia akan pentingnya mutu, terutama mutu barang dan jasa, baik yang diproduksi atau dikonsumsi sehari-hari.
Acara ini menyediakan sarana diskusi bagi para pemangku kepentingan standardisasi terkait peran standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) dalam memberi kontribusi untuk mewujudkan perlindungan masyarakat dalam aspek kesehatan, keamanan, keselamatan, dan lingkungan, serta dalam memberikan kontribusi untuk peningkatan daya saing nasional.
BMN 2022 akan mengambil tema “Indonesia Bangkit, Indonesia Kuat Bersama SNI,” sejalan dengan tema G20 "Recover Together, Recover Stronger".
Melalui BMN 2022 para pemangku kepentingan standardisasi terkait peran standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) dapat memberi kontribusi untuk mewujudkan perlindungan masyarakat dalam aspek kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan serta dalam memberikan kontribusi untuk peningkatan daya saing nasional.
Kerjasama yang diselenggarakan antara Badan Standardisasi Nasional dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Forum Internasional G20 di Indonesia tahun 2022. Forum internasional G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis.
Negara-negara yang tergabung di G20 ini menguasai 85% PDB dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan dunia, dan 66% populasi dunia.
Sejak awal terbentuknya G20, Indonesia telah menjadi anggota pertemuan Forum pada 1999, dan kini ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022.
Melalui tema Recover Together, Recover Stronger atau Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Diharapkan, BMN 2022 dapat diwarnai dengan tiga topik utama yang akan diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia yaitu Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital dan Transisi Energi.
Dalam kesempatan ini, Kukuh juga menyerahkan Surat Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) kepada 5 UMKM binaan BSN yang telah berhasil menerapkan SNI. Peraih SPPT SNI tersebut adalah CV Alishamarsyah, UMKM Kawah Dempo, UMKM Pempek Syamil, UMKM Pempek Cek Molek, dan UMKM Jasmine Aren.
Peluncuran BMN 2022 yang diselenggarakan secara hybrid ini juga menghadirkan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Suman Asra Supriono.
Kukuh berharap, terselenggaranya BMN 2022 dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi para pemangku kepentingan terkait peran penting standardisasi dan penilaian kesesuaian, terutama dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru dengan tetap menjaga kesehatan dan produktivitas.
Disamping itu, diharapkan adanya dukungan dan sinergi kebijakan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendorong akselerasi pembangunan ekonomi yang berdaya saing melalui penerapan SNI untuk Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.
Editor : Ali Masduki