get app
inews
Aa Text
Read Next : Demi Nol Kecelakaan, PT Pelindo Terminal Petikemas Gaungkan Budaya Safety di Seluruh Tempat Kerja

Makassar New Port Jadi Pusat Logistik Indonesia Timur, Perusahaan Pelayaran Dunia Tertarik Kerjasama

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:50 WIB
header img
PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang mengelola Makassar New Port (MNP) melakukan terobosan untuk memperluas pasar baru, khususnya angkutan peti kemas internasional. Foto iNewsSurabaya/dok pelindo

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pasca diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Februari 2024, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang mengelola Makassar New Port (MNP) terus melakukan terobosan untuk memperluas pasar baru, khususnya angkutan peti kemas internasional. Saat ini, perusahaan pelayaran global seperti SITC telah rutin menggunakan fasilitas MNP untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dengan kunjungan satu kali per minggu.

Menurut Terminal Head TPK New Makassar, I Nyoman Sutrisna, dua perusahaan pelayaran global, CMA-CGM dan Maersk Line, telah menyatakan minat untuk beroperasi di MNP setelah melakukan kunjungan lapangan beberapa waktu lalu. 

"CMA-CGM dan Maersk Line tertarik berkegiatan di MNP. Saat ini, mereka sedang menjajaki potensi muatan ekspor impor dari Makassar," ujar Nyoman pada Rabu (26/06).

SPTP optimistis bahwa kedua perusahaan tersebut akan segera berkegiatan di MNP. Nyoman menjelaskan bahwa fasilitas MNP telah memenuhi standar internasional, termasuk kedalaman alur dan kolam pelabuhan hingga minus 16 meter LWS (Low Water Springs). 

Kedalaman ini memungkinkan kapal besar generasi post panamax, yang biasa digunakan untuk pelayaran langsung ke luar negeri, dapat bersandar di MNP. Selain itu, MNP juga dilengkapi dengan 6 unit quay container crane dan panjang dermaga mencapai 1.600 meter.

"Luas terminal mencapai 52 hektar dengan kapasitas peti kemas mencapai 2,5 juta TEUS per tahun," tambahnya.

Nyoman juga menyebut bahwa PT Pelindo Terminal Petikemas mengelola dua terminal di area Makassar: Terminal Petikemas Makassar atau Terminal 1 dan Makassar New Port atau Terminal 2. Pada tahun 2023, arus peti kemas di kedua terminal tersebut mencapai 700.000 TEUS. Tahun 2024, SPTP menargetkan arus peti kemas sebanyak 715.000 TEUS.

Ketua DPW Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Syaifuddin Syahrudi, yang akrab disapa Ipho, optimistis bahwa sejumlah komoditas di Sulawesi Selatan dapat memenuhi kebutuhan ekspor. 

"Harapannya, MNP dapat menjadi hub distribusi logistik di Indonesia Timur, sehingga tidak perlu lagi mengirimkan barang ke Jawa," katanya.

Ipho menambahkan bahwa untuk mendukung MNP sebagai hub, perlu ada pengembangan sentra ekonomi dan industri yang lebih masif. Dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Sulawesi Selatan saat ini, beberapa komoditi pokok masih harus didatangkan dari Pulau Jawa.

Dengan fasilitas dan potensi yang dimiliki, MNP siap bertransformasi menjadi pusat distribusi logistik utama di Indonesia Timur, mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut