get app
inews
Aa Read Next : HUT ke-123, Nomor Cantik Jadi Motivasi Pegadaian Lakukan Transformasi untuk Kemajuan Indonesia

Milenial Jadi Kunci Masa Depan Industri Sawit

Sabtu, 26 Februari 2022 | 12:57 WIB
header img
Para pembicara, moderator dan perwakilan CPOPC di webinar "Milenial dan Inovasi Teknologi untuk Sawit Berkelanjutan", yang diselenggarakan oleh Proud to be Sustainable; gerakan berbasis platform digital untuk sawit berkelanjutan di kalangan milenial.

SURABAYA, iNews.id – Komunitas digital peduli lingkungan Proud to be Sustainable yang didukung oleh Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengadakan webinar bertema “Milenial dan Inovasi Teknologi untuk Sawit Berkelanjutan”.

Webinar tersebut bertujuan mengajak milenial sebagai talenta digital yang berkontribusi untuk industri sawit berkelanjutan, sekaligus juga agar lebih mengapresiasi manfaat sawit sebagai basis komoditas sehari-hari. 

Webinar dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu Rizki Amalia, peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Fadel Muhammad Parinduri, praktisi Teknologi Perkebunan Milenial PTPN IV, dan Muhammad Faisal, CEO Olah Kebaikan Bersama (OKB) ini dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, dari Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T 

Kepada sekitar 800 partisipan daring, Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T menyampaikan kepada milenial agar berkontribusi dalam industri dan merasa bangga bahwa Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar. 

“Peran dari kelompok milenial ini sangat kita harapkan, karena anak-anak akan menjadi garda terdepan dalam membangun negara kita. Masa depan kelapa sawit ada di tangan anak-anak milenial,” kata Musdhalifah.

Pada kesempatan ini, Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Rizki Amalia, menyampaikan pentingnya inovasi teknologi terbaru untuk pengembangan kelapa sawit dan perannya menuju Indonesia 2045.,  

Ia memaparkan beberapa riset terkini yang mendukung sawit berkelanjutan dalam industri 4.0 menghasilkan beberapa sistem teknologi. 

"Seperti OPA untuk membantu sistem pemupukan berbasis android, NUSAKLIM sebagai sistem monitoring iklim di area perkebunan, EWS Digital untuk melakukan deteksi dini HPT berbasis Webgis, OR Lens untuk estimasi rendemen minyak sawit berbasis smartphone, 3D Printing yang berfungsi sebagai bahan pencetak 3D berbasis limbah tandan kosong, dan Pengembangan Produk Berbasis Nanomaterial,” paparnya.

Fadel Muhammad Parinduri, menjelaskan bahwa perkembangan inovasi artificial inttelegence (AI) di industri sawit sangat diperlukan untuk memudahkan segala proses dalam pekerjaan di industri sawit.  

“Ada beberapa AI yang bagus di negara tetangga yang sebaiknya kita tidak boleh kalah,” ungkapnya.

Sementara Muhammad Faisal menambahkan pentingnya edukasi kepada masyarakat umum mengenai kampanye hijau dan ide potensi pengembangan sawit di industri hilir. 

Milenial yang berbisnis pengolahan minyak jelantah melalui Gerakan bertajuk Olah Kebaikan Bersama (OKB) ini menjelaskan bagaimana pengelolaan limbah sawit yang berupa minyak jelantah  menjadi bahan yang bukan hanya ramah lingkungan bahkan menjanjikan potensi pemberdayaan ekonomi dan sosial. 

“Milenial diperlukan sebagai faktor penggerak trend yang membawa perubahan di masyarakat, terutama inovasi yang berpengaruh dan menarik perhatian milenial itu sendiri dan masyarakat,” tambahnya. 

Di akhir acara, Direktur Eksekutif CPOPC Dupito D. Simamora menekankan  pentingnya Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar untuk memimpin dalam implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan. 

“Inovasi teknologi harus tetap dilanjutkan di masa yang akan datang, dan kami kira riset dan para peneliti akan memiliki peran yang sangat penting. Kami dari CPOPC sebagai organisasi negara negara produsen kelapa sawit juga akan memperkenalkan apa yang disebut sebagai kerangka keberlanjutan melalui webinar kami selanjutnya,” jelasnya.

Sebelum menutup acara, Dupito D. Simamora juga menambahkan terkait perkembangan teknologi guna mendukung Usaha Kecil dan Menengah oleh milenial untuk memasarkan produk turunan sawit baik di dalam dan luar negeri. 

“Mungkin ke depan perlu juga kita dorong teknologi atau aplikasi-aplikasi yang mendukung usahawan muda entrepreneur kita yang menembus pasar domestik dan global. Kami kira ini menjadi satu hal yang penting,” imbuhnya.

Webinar ini merupakan kolaborasi dari CPOPC bersama Artibrand melalui platform “Proud to be Sustainable”. Sebuah platform kampanye dijital yang hadir untuk membangun kesadaran dan meningkatkan rasa memiliki atas industri ini di kalangan generasi muda di Indonesia.  

Bersama 7 mitra sekolah yaitu, Politeknik Kampar Riau, Politeknik Citra Widya Edukasi Bekasi, Institut Teknologi Sawit Indonesia, AKPY Stiper Yogyakarta, Teknologi Pengolahan Sawit ITSB, Universitas Kristen Petra Surabaya, dan Politeknik LPP Jogjakarta. Serta 1 mitra komunitas mahasiswa yaitu Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi STIKOM.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut