get app
inews
Aa Text
Read Next : Kawoong Innovation Apresiasi Pameran Artifact di Surabaya, Cara Nyata Lindungi Warisan Nusantara

Kawoong Innovation Serahkan Cinderamata QR Art Tanda Jasa Letjen Purn Ida Bagus Sudjana

Rabu, 31 Juli 2024 | 13:22 WIB
header img
Cinderamata sebagai bentuk penghargaan tanda jasa ini diberikan kepada putranya, Letjen Purn Ida Bagus Purwalaksana di kediaman. Foto/Mr D

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Founder Kawoong Innovation Hadi Wardoyo SH, MH, MM menyerahkan sebuah cinderamata QR Art lukisan bergambar Letjen Ida Bagus Sudjana, mantan menteri pertambangan era Presiden Soeharto. 

Cinderamata sebagai bentuk penghargaan tanda jasa itu diberikan kepada putranya, Letjen Purn Ida Bagus Purwalaksana di kediaman.

"Perjuangan dan rekam jejak beliau sangat luar biasa bagi negeri kita tercinta," ungkap Hadi Wardoyo.

Karya codeisme QR Art merupakan satu-satunya di dunia dan telah mengantongi hak kekayaan intelektual. Gambar paduan scan barcode tersebut, bisa bercerita banyak tanpa perlu bertanya-tanya lagi. Semua jawaban tersedia pada peramban.

Sebagaimana rekam jejak Letjen Purn Ida Bagus Sudjana. Sekali tangkap layar melalui Google Lens, semua data tersedia. Letjen Ida Bagus Sudjana sendiri bukan sosok sembarangan.

Ia adalah seorang tokoh Indonesia yang aktif dalam politik dan militer. Sempat menjabat sebagai Menteri di Kementerian Pertambangan dan Energi pada periode 1993 hingga 1998 dalam Kabinet Pembangunan VI.

Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat, Kepala Staf Umum ABRI, dan Sekjen Dephankam.


Letjen Purn Ida Bagus Purwalaksana (kiri) dan Letjen Ida Bagus Sudjana (kanan). Foto/Wikipedia

 

Sudjana adalah putra asli Bali kelahiran Sanur. Selepas dari Sekolah Lanjutan Umum Tingkat Atas (SLUA) Saraswati Denpasar, ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer Nasional (AMN) lulus tahun 1960.

Di AMN Magelang, tercatat sebagai angkatan pertama, sekelas dengan Jenderal TNI Edi Sudrajat. Selanjutnya, mengikuti pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1973), Sekolah Staf dan Komando Gabungan (1978), dan Lembaga Pertahanan Nasional (1980).

Perjalanan kariernya di TNI dimulai pada 1961 ketika ia menjadi Komandan Peleton Pusat Pendidikan Artileri Medan Kota Cimahi, Bandung, Jawa Barat.

Di sanalah Sudjana bertemu Iskana Parwati yang menjadi pendamping hidupnya hingga akhir hayat. Pada 1971 Sudjana diangkat menjadi Komandan Rayon Armed Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Selama kurun 1975-1978, putra pendeta ini menjabat sebagai Komandan Resimen Armed Kostrad dan Komandan Resor Militer 121/DAM XII/TPR.

Kariernya di Kostrad juga membawa Sudjana ke Timor Timur dalam Operasi Seroja. Banyaknya pasukan ABRI yang gugur dalam operasi ini mendorong Sudjana mendirikan Yayasan Wredatama Seroja yang memberikan santunan dan beasiswa kepada anak-anak tentara.

Namun, pengalaman yang dianggap paling mengesankan adalah ketika Sudjana menjadi Komandan Rayon Militer Sintang, Kalimantan Barat, pada 1987-1989.

Semasa Jenderal TNI L.B. Moerdani menjabat sebagai Panglima ABRI, Sudjana yang berpangkat Mayor Jenderal dilantik menjadi Kepala Staf Umum ABRI. 

Jabatan terakhir Sudjana di militer adalah Sekretaris Jenderal Departemen Kehakiman dan Keamanan dengan pangkat Letnan Jenderal karena ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Menteri Pertambangan dan Energi.

Saat memindai QR Art menggunakan gawai, Letjen Purn Ida Bagus Purwalaksana merasa terharu. Ia melihat segala rekam kisah ayahanda tercinta semasa pengabdian hingga menutup mata. Seluruh cerita terangkum dalam satu gambar abadi. Ayah dan anak ini sama-sama merupakan jenderal bintang tiga.

"QR Art ini sangat istimewa bagi kami, mengenang ayahanda dan jejak perjuangan sebagai teladan bagi anak bangsa,” ungkapnya.

QR Art memang bukan lukisan biasa. Sebuah maha karya buatan Doddy Mr D Hernanto, seniman sains yang berada di bawah naungan Kawoong Innovation sebagai pemasar dan telah mendapat hak paten dan merupakan satu-satunya karya otentik di dunia. 

Kawoong Innovation sendiri mewadahi para kreator khususnya pencipta karya anak bangsa dan fokus pada seni, teknologi serta budaya.

"Kita ingin memasyarakatkan, mengembangkan, mengaplikasikan dan memasarkan karya anak bangsa kepada dunia," kata Hadi lebih lanjut.

Sebelumnya, Kawoong Innovation juga pernah menampilkan ratusan maha karya sketsa futuristik para tokoh penting baik foto digital maupun lukisan dalam balutan tradisional dan modern menggunakan inovasi QR Art tersebut.

Mereka adalah para tokoh pendiri bangsa, pejabat tinggi negara, dan tokoh termasyhur lainnya. Seperti Presiden Jokowi, KH Ma'ruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD, Henry Tanoesoedibjo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Sandiaga Uno, KH Hasyim Asyari, dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, serta Rektor Universitas Dr Soetomo Dr Siti Marwiyah yang juga merupakan adik dari Menkopolhukam Mahfud MD. 

Hadi berharap presiden yang akan datang bisa mendukung seni, budaya dan teknologi karya anak bangsa. Karya QR Art sendiri merupakan wujud nyata inovasi dan kreativitas anak bangsa.

Karya ini mampu menyatukan teknologi terdepan berbasis coding dan data dengan konten seni berkarakter Indonesia.

Mr D Kawoong Innovation berhasil membuat penyempurnaan evolusi barcode dan QR Code menjadi lebih trendi dan kekinian dengan QR Art. Tampilan dan fiturnya lebih modern dan penuh estetika.

Hadi menjelaskan, inovasi ini lahir setelah sang seniman mengamati bentuk barcode yang terbatas dan QR Code yang tidak mengindahkan unsur seni di dalamnya.

Tangan dingin Mr D itu kemudian membuahkan hasil. Ia menjadikan QR Art lebih memilih karakter dan ciri khas gambar sehingga sangat cocok untuk branding, promosi dan personal.

QR Art inovasi karya Doddy ’Mr D’ Hernanto Kawoong Innovation bersertifikat HKI tahun 2021 dengan nomor pencatatan : 000296961 QR Art sebagai jejak rekam digital.

"QR Art ini tidak bisa ditiru oleh siapapun sehingga karya ini menjadi eksklusif bagi penggunanya, karena QR Art adalah gabungan antara analog dan digital dengan balutan seni," tandas Hadi Wardoyo.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut