SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Prestasi gemilang kembali diukir oleh para siswa SMA di Jawa Timur. Kali ini, lima siswa berbakat dari SMAN 2 Surabaya berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional dengan meraih Medali Emas pada Korea International Youth Olympiad 4i 2024 yang diselenggarakan pada 4-6 Agustus 2024 di AT Center, Seoul, Korea Selatan.
Tim yang terdiri dari Fazil Sabilarrasyad, Muhammad Rezqy Agung, Hernawan Santosa, Muhammad Thufail Addausy, dan Razzaqi Noor Radhitya mencuri perhatian dunia dengan inovasi mereka yang bernama RoboVital. Inovasi ini merupakan pengembangan dari karya sebelumnya, Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence (EMS-AI), yang dirancang untuk memantau kesehatan lansia yang hidup mandiri.
Dalam pengembangan terbaru RoboVital, tim yang diketuai oleh Muhammad Rezqy Agung menambahkan fitur-fitur canggih seperti deteksi jantung dan pernapasan tanpa perlu memasang alat pada tubuh lansia.
"Alat ini sangat memudahkan keluarga dalam memantau kesehatan orang tua mereka dari jarak jauh. Notifikasi akan langsung diterima jika ada perubahan signifikan, seperti peningkatan pernapasan atau kondisi darurat lainnya," jelas Rezqy pada Minggu (11/8/2024).
RoboVital tidak hanya berhasil meraih Medali Emas, tetapi juga mendapatkan penghargaan tertinggi "Highest Score" dan beberapa Special Award bergengsi, termasuk dari Hong Kong dan Korea Selatan.
Capaian ini mendapat apresiasi besar dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai. Menurutnya, keberhasilan para siswa ini sangat membanggakan, terutama di tengah persaingan ketat dengan ratusan proyek dari berbagai negara seperti Malaysia, Hong Kong, China, Korea, Thailand, Vietnam, Brazil, dan Amerika Serikat.
"Saya ucapkan selamat kepada anak-anakku. Kerja keras dan inovasi kalian telah mengharumkan nama Indonesia, khususnya Jawa Timur, di kancah internasional. Teruslah berkarya dan asah potensi kalian di bidang teknologi dan robotik," ujar Aries.
Aries juga menekankan pentingnya berbagi ilmu dan pengalaman kepada teman sebaya, agar prestasi ini dapat terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan.
"Merebut medali emas di tengah kompetisi yang begitu ketat bukanlah hal mudah. Saya sangat mengapresiasi kerja keras tim SMADA yang berhasil mencatatkan prestasi membanggakan ini," tambahnya.
Sebagai informasi, sebelum meraih prestasi ini, Rezqy dan timnya telah mencatatkan kesuksesan dengan inovasi EMS-AI, yang meraih medali perak dalam kategori Medical and Internet of Things (IoT) dari National Research Council of Thailand (NRCT). Mereka juga mendapatkan penghargaan Special Award dari Medical University of Lodz, Polandia.
EMS-AI sendiri dirancang untuk memantau aktivitas harian lansia dari jarak jauh melalui aplikasi, tanpa mengorbankan privasi mereka. Sistem ini menggunakan empat sensor utama—sensor gerak, suhu, pintu, dan detak jantung—untuk mencatat dan menganalisis kebiasaan rutin lansia. Jika ada perubahan signifikan dalam pola kebiasaan, sistem akan mengirimkan notifikasi kepada keluarga, memastikan mereka dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Editor : Arif Ardliyanto