get app
inews
Aa Text
Read Next : Sports Mobile Legends Masuk Kurikulum Ekstrakurikuler di 100 SMP - SMA di Surabaya

Setahun Kepemimpinan Eri-Armuji, Ekonomi Surabaya Disebut Menggeliat

Senin, 28 Februari 2022 | 14:16 WIB
header img
Wali Kota Eri Cahyadi bercereita didepan pengusaha untuk memaparkan kondisi ekonomi kedepan di Surabaya

SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji memiliki peran penting dalam kemajuan kota. Selama setahun, kepemimpinan pasangan Eri-Armuji ini menuai pujian karena mampu menggeliatkan ekonomi Surabaya.

Indikator ekonomi di Surabaya menujukan gejala positif di masa setahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji dicatat para pe bisnis Surabaya. Mereka ingin Surabaya tetap konsisten untuk mempertahankan sebagai kota bisnis dengan capaian yang bagus.

Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, kepemimpinan Eri-Armuji mampu menjawab tantangan gejolak ekonomi di masa pandemi. "Kepemimpinan kepala daerah di masa pandemi saat ini tentu saja bukan sesuatu yang mudah, termasuk di Surabaya. Tetapi dengan kolaborasi yang dibangun Eri Cahyadi, pemulihan ekonomi mulai terasa di Surabaya," katanya.

Kolaborasi ini menjadi kunci penyelesaian gejolak di sektor ekonomi yang memiliki sejumlah tantangan. Misalnya, keterbatasan ruang fiskal serta APBD yang relatif stagnan. "Pertumbuhan ekonomi pada 2021 sebesar 4,29 persen. Padahal, tahun sebelumnya terkontraksi 4,85. Dengan kata lain, naik sekitar 8 poin, melampaui kinerja ekonomi nasional," paparnya.

Tumbuhnya perekonomian Kota Surabaya pasca pandemi Covid-19, menjadi bukti strategi positif Eri - Armuji. Ini dimulai dengan fokus pemerintah kota dengan menekan kasus Covid-19. Di antaranya, dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment). 
"Bisa dibilang salah satu yang terbaik se-Indonesia. Karena prokes dan 3T ini menjadi kunci utama pengendalian pandemi, sehingga perekonomian di Kota Surabaya dapat berjalan dan kembali pulih," papar Didik.

Kampung-kampung yang ada lanjut dia, juga bergerak dibidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keterlibatan UMKM dalam memproduksi seragam dan sepatu gratis untuk pelajar turut membantu ekonomi rakyat. Ada pula aplikasi e-commerce Peken Surabaya. Situs belanja online e-Peken Surabaya ini dibuat sebagai wadah, sekaligus untuk menambah jangkauan pelanggan yang akan membeli produk buatan UMKM maupun Toko Kelontong.

Melalui terobosan ini, Eri menginstruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, untuk membeli kebutuhan bulanan di lapak UMKM dan Toko Kelontong di aplikasi e-Peken Surabaya.

"Saya rasa strategi pemulihan ekonomi Eri Cahyadi yang satu ini sangat tepat. Tak hanya fokus pada ekonomi di kalangan atas, namun juga fokus di arus bawah," ujarnya.

"ASN Pemkot Surabaya yang penghasilannya tidak begitu terdampak pada pandemi turut berkontribusi. Di antaranya, lewat transaksi bahan kebutuhan pokok di e-Peken Surabaya," ujar Didik.

Baginya, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji adalah sosok pemimpin teknokratis, problem solver, sekaligus konsolidator. Keduanya merangkai banyak elemen dalam satu barisan untuk memulihkan ekonomi di Surabaya. 

"Beliau menggandeng banyak pihak, mulai dari pelaku usaha, akademisi, asosiasi pebisnis dan sebagainya dirangkai menjadi satu kesatuan tanpa sekat," imbuhnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi sepakat dengan hal itu. Menurutnya, Eri-Armuji dinilai berani mengambil keputusan untuk kebangkitan ekonomi di tengah terpaan pandemi.

"Bagaimana menekan angka penularan Covid-19 serendah mungkin, namun perekonomian tetap berjalan. Kita lihat di saat PKKM, antara keseimbangan kesehatan dengan keseimbangan ekonomi ini bisa berjalan beriringan dengan baik di Surabaya," kata Sutandi.

Direktur Marketing Pakuwon Group itu menyatakan, ketika memasuki bulan Oktober 2021, recovery perekonomian di Kota Surabaya bisa dinyatakan full 100 persen. Artinya, pada saat itu tingkat kunjungan mall di Kota Pahlawan sama dengan di tahun 2019.

Sutandi memaparkan, hingga Januari 2022 mall yang ada di bawah pengelolaan Pakuwon Group, tingkat kunjungan berhasil merangkak naik. Angkanya signifikan, mencapai 100 persen.

Namun, saat Pemerintah Pusat mengumumkan Surabaya level 2 pada minggu kedua Februari 2022, tingkat kunjungan mall kembali drop. Yakni, sebesar 50 persen. Namun, penurunan itu tidak bertahan lama, minggu ketiga bulan Februari 2022, kunjungan mall di Surabaya kembali merangkak naik hingga 70 persen.

"Nah, minggu kemarin kita merangkak kembali, tingkat kunjungannya ke angka 70 persen. Kami berharap, kenaikan kasus Omicron ini tidak disertai dengan peningkatan kasus kematian maupun bed occupation rate (BOR) tinggi," ujarnya.

Kemungkinan pada Maret 2022 sudah normal kembali, masyarakat berani lagi beraktifitas di luar rumah. "Kami harapkan pandemi bisa segera menjadi endemik di Indonesia khususnya Kota Surabaya," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut