SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan PT Danareksa (Persero) kembali menunjukkan komitmen mereka dalam pengabdian masyarakat melalui Program Relawan Bakti BUMN Batch VI. Program yang berlangsung di Desa Tosari, Pasuruan ini tak sekadar kegiatan sosial biasa, melainkan sebuah inisiatif strategis yang mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari berbagai BUMN.
Dengan tema "Ngangsu Kawruh Luhur Tengger," yang berarti "menggali pengetahuan luhur Suku Tengger," program ini mengajak 10 relawan pilihan dari berbagai perusahaan BUMN untuk mendalami dan berkontribusi pada budaya dan lingkungan setempat. Para relawan, yang terpilih dari perusahaan seperti PT Pegadaian, PT Pertamina, hingga PT Pupuk Sriwidjaja, membawa semangat kolaboratif untuk mendukung keberlanjutan sosial dan ekonomi Desa Tosari.
Program dimulai dengan penyambutan di Gedung Wisma SIER, di mana para relawan disambut hangat oleh Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono dan Direktur Manajemen Risiko PT Danareksa (Persero) Avianto Istihardjo. Di sini, para relawan diperkenalkan dengan inovasi-inovasi SIER dalam pembangunan kawasan industri berkelanjutan, sebuah pengetahuan yang nantinya akan mereka aplikasikan dalam berbagai aktivitas di Desa Tosari.
"Kami berharap para relawan dapat membawa pulang ilmu baru tentang pentingnya kawasan industri yang berkelanjutan," ujar Didik Prasetiyono. "Lebih dari itu, mereka juga harus mampu menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkungan," tambahnya, Minggu (18/8/2024).
Tak hanya berbicara teori, para relawan diajak untuk menyaksikan langsung bagaimana SIER mengelola fasilitas pengolahan air limbah dan sampah terpadu, sebuah contoh nyata dari bagaimana bisnis dan lingkungan bisa berjalan beriringan.
Dipilihnya Desa Tosari, yang berada di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut dan beriklim sejuk dengan suhu 5 hingga 10 derajat Celcius, bukanlah tanpa alasan. Desa ini memiliki potensi besar dalam pengembangan agrowisata dan edu farm, terutama dengan komoditas unggulannya, seperti kentang dan kubis. Tak hanya itu, dengan mayoritas penduduknya yang merupakan suku asli Tengger, Desa Tosari juga menjadi destinasi yang kaya akan warisan budaya.
Selama tiga hari, mulai 15-17 Agustus 2024, relawan-relawan ini akan menjalankan berbagai kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat setempat. Di bidang pendidikan, mereka akan mengajar di sekolah-sekolah dan membantu renovasi fasilitas pendidikan, serta belajar dan melestarikan seni budaya lokal, termasuk Tari Wahyuning Langit.
Editor : Arif Ardliyanto