get app
inews
Aa Text
Read Next : Firhando-Rudi Siap Tangani Bullying di Kota Batu dengan Program Inklusif

Viral Bullying Dokter Berujung Maut, Bagaimana dengan FK Unair?

Kamis, 05 September 2024 | 10:52 WIB
header img
Kasus viral dokter bunuh diri akibat perundungan ini menjadi pusat perhatian. Foto: Ilustrasi/Okezone

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan berita tewasnya dokter bunuh diri. Kasus ini terjadi pada dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip). 

Kematian dokter Aulia dengan cara bunuh diri tersebut diduga akibat perundungan (bullying). Kasus viral dokter bunuh diri akibat perundungan itupun menjadi pusat perhatian.

Lantas bagaiama dengan FK Unair? Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardani, menegaskan bahwa Universitas Airlangga (Unair) berkomitmen perangi bullying di lingkungan kedokteran. 

Sebagai salah satu institusi Penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis, Unair berkomitmen serta berfokus untuk menyiapkan dan menciptakan dokter serta dokter spesialis terbaik, berintegritas, excellent, bermoral tinggi, dan pengabdi sejati. 

"Oleh karena itu, Unair berkomitmen untuk menjaga integritas dengan tidak ragu-ragu memberikan sanksi pada siapa pun yang terbukti melalukan bullying maupun tindakan amoral lainnya," tegasnya melalui siaran pers, Kamis (05/9/2024).

Unair pada umumnya dan Fakultas Kedokteran (FK) serta RSUD Dr Soetomo (RSDS) pada khususnya sudah mempunyai berbagai peraturan yang pada intinya dimaksudkan untuk mengeliminasi, menghindari, serta menangani peristiwa bullying di lingkungan PPDS, RSDS, FK maupun Unair. 

Martha kembali menegaskan, dalam praktiknya, FK dan RSDS juga telah membentuk satuan tugas (satgas) yang berfungsi untuk menangani termasuk menginvestigasi jika ada laporan maupun indikasi terjadinya bullying, serta tidak segan-segan memberikan sanksi dan hukuman yang setimpal serta memberikan rasa keadilan bagi semua pihak.

"Jika kemudian ada laporan-laporan yang mengharuskan pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maupun pihak lain melakukan investigasi sesuai dengan kewenangannya, tentu dengan senang hati kami akan menyambut dengan baik, membantu, memfasilitasi dan bekerja sama agar investigasi tersebut berjalan lancar," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan Okezone, seorang mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bunuh diri di tempat kosnya yang berlokasi di Lempongsari, Kota Semarang. Korban diketahui merupakan seorang dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip.

Korban bernama dr. Aulia Risma Lestari (30). Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah petunjuk, korban mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat penenang, diduga karena mengalami perundungan.

“Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” kata Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono, Rabu (14/8/2024).

Korban ditemukan meninggal dunia di kosnya pada Senin 12 Agustus 2024 sekira pukul 23.00 WIB, di kamarnya sendiri. Kompol Agus menyebut berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecurigaan kondisi korban berawal dari kekasihnya yang berulangkali menelpon tapi tidak direspons. Kamar kos terkunci dari dalam.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut