SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Bagi Anda pecinta kuliner atau apa saja yang berhubungan dengan Korea, kini ada tempat baru untuk mencari makanan, minuman atau cemilan dengan nuansa Korea. Selain tentu juga untuk berfoto karena ada spot-spot foto yang menarik untuk diabadikan dan diupload di media sosial.
Adalah Annyeong Market, area komersial bernuansa Korea hasil kerja sama antara pengembang perumahan The Grand Kenjeran dan TCI Property Jakarta. Tempat nongkrong baru di kawasan Surabaya Timur ini dibangun di atas lahan seluas 2.200 meter persegi dengan 33 tenant kuliner khas Korea dan Indonesia.
Grand Opening Annyeong Market dilakukan Sabtu (14/9/2024) sore oleh Direktur The Grand Kenjeran, Ivana Tantoyo dan Rocky Hartanto Tanudjaja dan Ibu Ivana Tantoyo bersama Wenni dan Teddy Harsono selaku perwakilan TCI Property Jakarta.
Ivana Tantoyo mengatakan, Annyeong Market merupakan proyek pertama dari total 3 proyek komersil The Grand Kenjeran yang akan diluncurkan di tahun-tahun mendatang. Sebagai developer yang memiliki visi untuk selalu menjadi trend setter di Surabaya, The Grand Kenjeran selalu berusaha menghasilkan karya unik dan melengkapi kebutuhan masyarakat Surabaya.
"Annyeong Market merupakan The First Korean Themed Food Court di Surabaya. Mengusung konsep bangunan tradisional Korea yang terinspirasi dari Desa Bukchon Hanok di Seoul, Korea Selatan," jelasnya di sela Grand Opening Annyeong Market.
Menurutnya, konsep desa diambil untuk menonjolkan unsur harmonis dan kekeluargaan yang diterapkan secara arsitektural dengan tata letak unit tenant yang saling berdekatan. Dipadukan dengan detail aksesoris, furniture dan mural yang kekinian, Annyeong Market akan menjadi tempat yang nyaman bagi setiap anggota keluarga dengan range anak kecil, dewasa hingga orang tua.
Meski berkonsep Korea, kata Ivana, tetapi tidak semua tenant berjualan makanan khas Korea. Bahkan lebih banyak menyuguhkan makanan Indonesia dan makanan kekinian. Menurutnya, saat ini masih belum banyak masyarakat Indonesia yang lidahnya bisa menerima masakan dengan taste Korea.
"Tidak banyak tenant yang berjualan Korean Food, mereka hanya mewakili. Memang kita harus mengerti lidah orang Surabaya sendiri. Karena kami ingin yang datang itu family, tidak mungkin oma-oma nanti dikasih makan Toppoki, mungkin kalau nasi goreng, tahu telur masih menerima. Jadi kita tidak pingin tempat ini viral sementara," imbuhnya.
Editor : Ali Masduki