Semangat Tukang Bangunan di Lomba Pemasangan Keramik PT Sika, Aksi Hebat dan Inovasi Terkini

GRESIK, iNewsSurabaya.id - PT Sika Indonesia, perusahaan bahan kimia konstruksi ternama asal Swiss, menggelar ajang bergengsi Lomba Pemasangan Keramik di pabrik mereka di Gresik. Acara ini menampilkan aksi menegangkan dari 44 tim tukang bangunan, yang terdiri dari dua orang per tim, berlomba memamerkan keahlian dalam waktu hanya 45 menit.

Di balik gedung-gedung megah yang menjulang dan infrastruktur kokoh, terdapat kontribusi besar para tukang bangunan yang sering kali luput dari sorotan. Menyadari pentingnya peran mereka, PT Sika Indonesia menginisiasi lomba ini bukan hanya sebagai kompetisi, melainkan juga sebagai upaya edukasi dan peningkatan keterampilan dalam penggunaan bahan perekat berbasis mortar. 

Ajang ini tak sekadar adu kecepatan dan presisi, tetapi menjadi wadah untuk memamerkan inovasi terbaru dari Sika Indonesia. Melalui lomba ini, Sika menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri keramik dan granit di Indonesia dengan solusi inovatif dan berkelanjutan. Acara ini sejalan dengan kampanye global mereka, "Beyond the Expected," yang menyoroti dampak jangka panjang pada sektor konstruksi.

Tahun ini, lomba diadakan di tiga kota besar yakni Semarang, Gresik, dan Bekasi. Kota Gresik menjadi tuan rumah kali kedua setelah Semarang, dan para pemenang dari setiap kota akan berlaga di tingkat internasional pada kompetisi di Shanghai, China, November mendatang. Mereka akan bersaing dengan tukang bangunan dari negara-negara seperti Vietnam, India, Amerika Serikat, hingga Brasil.

Selama 45 menit, para peserta berlomba menggunakan produk andalan Sika, seperti SikaCeram TileFix dan Sika Tile Grout Seal, yang mengusung teknologi 3R: lebih Rapat, lebih Rekat, dan lebih Rapi. Teknologi ini menjamin hasil pemasangan keramik yang presisi dan berkualitas tinggi.

Salah satu peserta, Mursalin dari Lamongan, mengaku sangat antusias mengikuti lomba ini. "Saya sudah dua tahun menggunakan produk Sika, dan lewat lomba ini saya bisa belajar lebih banyak melalui workshop dan bertemu dengan teman-teman baru. Ini bukan sekadar lomba, tapi juga ajang untuk mempererat silaturahmi dan mengasah kemampuan," ujarnya.

Di akhir kompetisi, tiga tim terbaik diumumkan sebagai pemenang:
- Juara 1: Koddas dan Fauzen (Surabaya)
- Juara 2: Ilham Dwi dan N. Isdianto (Gresik)
- Juara 3: Sulis D. dan Triono (Sidoarjo)

Menurut Basuki Setiawan, Channel Distribution Manager Sika Indonesia, acara ini merupakan bentuk apresiasi bagi para tukang bangunan yang menjadi tulang punggung industri konstruksi. 

"Kami ingin memberi edukasi tentang teknik pemasangan keramik yang benar menggunakan teknologi modern, karena perkembangan material seperti keramik dan granit menuntut teknik yang lebih maju, menggantikan cara konvensional seperti penggunaan semen pasir," jelas Basuki.

Tidak berhenti di situ, Sika Indonesia juga memperkenalkan program pelatihan aplikator melalui *Sikapro Center*, yang sudah dibuka di Alam Sutera dan Joglo, Jakarta Barat. Sika pun terus memperluas jangkauan produksinya dengan menambah pabrik di Cibitung, Bekasi, untuk memenuhi meningkatnya permintaan pasar, memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin di industri bahan kimia konstruksi.

Lomba Pemasangan Keramik PT Sika Indonesia. Foto iNewsSurabaya/hendro

Sika Indonesia juga memanjakan para konsumennya dengan berbagai hadiah menarik bagi yang membeli produk unggulan mereka seperti SikaTop 107 Seal dan SikaMur 130 Thinbed. Konsumen berkesempatan mendapatkan hadiah langsung, mulai dari paket umroh hingga e-voucher belanja senilai Rp 1.000.000, dengan kode unik dalam kemasan produk.

Dengan kompetisi dan program edukasi ini, Sika Indonesia terus mendorong peningkatan kualitas dan kesejahteraan tukang bangunan di Indonesia. Ajang ini tidak hanya sekadar lomba, tetapi juga menjadi simbol nyata komitmen Sika dalam mendukung pertumbuhan sumber daya manusia di sektor konstruksi yang terus berkembang pesat. Para tukang bangunan Indonesia kini lebih siap menghadapi tuntutan kualitas dalam proyek-proyek konstruksi modern yang semakin kompleks.

Editor : Arif Ardliyanto