SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina (API Palestina) Jawa Timur bersama berbagai elemen mahasiswa dan organisasi kemanusiaan menggelar aksi solidaritas memperingati satu tahun peristiwa "Badai Al Aqsha" pada 6 Oktober 2024. Aksi ini dilaksanakan di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Ijen, Kota Malang, mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
Aksi ini diprakarsai oleh API Palestina Jawa Timur bersama Malang Student for Justice in Palestine yang berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, FSLDK Malang Raya, Friends of Palestine Indonesia, KAMMI UM, Garuda Keadilan Kota Malang, Sahabat Palestina (SAPA) Malang, ShareINH Malang, dan YDSF Malang.
Kegiatan tersebut bertujuan memperingati perlawanan satu tahun Badai Al Aqsha yang terjadi pada 7 Oktober 2023, sebagai simbol bahwa api perjuangan kemerdekaan Palestina masih menyala.
Koordinator API Palestina Jawa Timur, Ariq Dhamas, menyamakan peristiwa Badai Al Aqsha dengan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang terjadi di Indonesia.
"Operasi Badai Al Aqsha tak ubahnya serangan strategis melawan penjajah yang menunjukkan pada dunia bahwa perlawanan itu masih ada. Penjajahan 76 tahun di Palestina tidak bisa dibiarkan, dan tindakan genosida terhadap warga sipil sama sekali tidak bisa dibenarkan," kata Ariq, dalam keterangannya, Senin (7/10/2024).
Aksi ini melibatkan ratusan mahasiswa, pelajar, pemuda, dan masyarakat umum. Kegiatan dimulai dengan orasi dari berbagai perwakilan organisasi, dilanjutkan dengan pembacaan puisi bertema perjuangan Palestina oleh Fauziah, mahasiswa Universitas Brawijaya (Malang SJP).
Selain itu, ada aksi teatrikal yang menggambarkan kemelut perjuangan bangsa Palestina mengadari serangan penjajah Israel, diperankan oleh Nugi (UB SJP) dengan iringan gitar oleh Gymnastiar (UMM SJP).
Selain teatrikal, aksi berbagi semangka gratis kepada para pengunjung CFD dilakukan sebagai simbol bendera Palestina yang dilarang berkibar ditanah airnya.
Tidak hanya itu, bendera Israel diletakkan di tengah jalan, dan para pengunjung, baik tua maupun muda, diajak untuk menginjaknya sebagai bentuk perlawanan terhadap zionisme Israel.
Para peserta juga antusias berfoto dengan mengenakan keffiyeh, syal, dan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.
Habib, penanggung jawab aksi dari Malang SJP, menjelaskan bahwa aksi ini lebih dari sekedar peringatan.
"Kampanye ini bukan hanya untuk mengenang satu tahun Badai Al Aqsha, tapi juga sebagai bentuk dukungan moral bagi saudara-saudari kita di Palestina. Kami berharap kampanye ini membuka mata banyak orang, membuka telinga untuk mendengar, dan menggerakkan lebih banyak orang untuk berbicara,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan kehadiran ratusan pemuda dari berbagai organisasi, aksi solidaritas ini diharapkan menjadi momentum penting dalam menyuarakan dukungan untuk Palestina.
"Di tengah berbagai ketidakadilan yang masih terjadi, para pemuda Jawa Timur bertekad untuk terus menunjukkan solidaritas dan menuntut kemerdekaan penuh bagi rakyat Palestina," pungkas Habib.
Selain di Kota malang, mobilisasi massa juga dilakukan oleh API Palestina Jatim, salah satunya di kota Surabaya dengan aktif terlibat dalam pelaksanaan kegiatan konser kemanusiaan untuk palestina yang dilaksanakan di Graha ITS.
Editor : Ali Masduki