SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kepala Eksekutif Pengawas Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyatakan, literasi dan inklusi keuangan yang kuat akan menjadi kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar.
Selain itu juga memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), indeks literasi keuangan nasional tahun 2023 berada di angka 65,43 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan nasional tahun 2023 sebesar 75,02 persen. Sehingga, dapat dikatakan pengembangan sektor jasa keuangan masih terbuka luas.
”Maka dari itu kami optimistis gelaran Jifest (Jatim Inclusion) Festival (JiFest) 2024 mampu memberikan dampak ekonomi bahkan meningkatkan literasi, edukasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat,” katanya usai menghadiri JiFest di Surabaya.
Pihaknya menargetkan pada tahun 2025 nanti, sebanyak 90 persen pelajar Indonesia sudah memiliki tabungan, kemudian jumlah rekening Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) mampu mencapai 2,5 juta, penggunaan produk keuangan oleh 30 persen penyandang disabilitas, dan KPMR bisa menjangkau 1,6 juta debitur.
“Kami sangat berharap indeks inklusi keuangan nasional bisa mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia emas 2045,” tuturnya.
Friderica juga menambahkan, kegiatan seperti JiFest 2024 tersebut harus dilakukan secara bersama-sama tidak bisa hanya beberapa pihak yang bergerak. "Selain itu, dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam setiap peserta JiFest maka juga menggerakkan roda perekonomian,” pungkasnya.
Diketahui, JiFest) 2024 yang diselenggarakan industri jasa keuangan sejak tanggal 10 Oktober – 13 Oktober 2024 di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya.
Direktur Utama Bank Jatim, sekaligus menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jatim, Busrul Iman mengatakan, tahun ini kali ketiga JiFest dilaksanakan. JiFest sendiri merupakan puncak kegiatan dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dilaksanakan mulai bulan Juli hingga Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa keuangan, mempublikasikan program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan terhadap konsumen.
“Nah, dengan adanya JiFest ini, masyarakat dapat melakukan pembukaan rekening serta penggunaan produk dan layanan jasa keuangan secara langsung,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto