Mundjidah menegaskan, bahwa Pemkab Jombang berkerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pemprov dan Kementerian PUPR untuk menyelesaikan beberapa sumbatan sungai di beberapa lokasi di Jombang sebagai pemicu banjir.
"Akar persoalan banjir di Jombang adalah 4 sungai kunci (Kaligunting, Marmoyo, Watudakon, Kalikonto) adalah tanggungjawab BBWS, Pemerintah Provinsi dan Kementerian PUPR dan ditemukan sumbatan di beberapa titik," tegas Bupati Periode 2018-2023 ini.
"Oleh karena itu, pada tahun 2021, kami sudah melakukan MOU dengan 3 lembaga penting ini, sehingga penanganan banjir dilakukan secara maksimal dan menyeluruh," lanjutnya.
Diungkap Mundjidah, ratusan kilometer sungai sudah dilakukan normaliasi. "Kita melakukan normalisasi sungai sampai 197 km, pembangunan rolak 70, dan pembersihan SIPON Watudakon. SIPON adalah saluran kunci yang dibangun Belanda pada tahun 1913," ungkapnya.
Diakui Mundjidah, saat ini sungai-sungai di Jombang sudah berangsur bersih bahkan banjir sudah mulai berkurang.
"Sekarang sungai-sungai sudah mulai bersih, banjir dibeberapa titik sudah hilang dan ada yang berkurang. Tapi ada 12 titik yang masih rawan banjir karena letak tanahnya di bawah sungai di sekitarnya. Nah, pembangunan semacam ini yang perlu kami lanjutkan, sehingga Jombang bebas banjir dalam 5 tahun ke depan," tandas Mundjidah.
Debat perdana Pilkada Jombang 2024 diikuti dua Paslon Bupati dan wakil bupati. Yakni Paslon Mundjidah-Sumrambah dan Paslon Warsubi-Salman. Suara debat berlangsung ramai karena masing-masing kedua Paslon membawa pendukung.
Debat ini menghadirkan lima pabelis, yakni Kacung Marijan, seorang pakar politik dan akademisi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Panelis lainnya adalah M.K Mawardi dari Unair, serta Irfan Wahyudi, Ikwan Setiawan, dan Ainur Rofiq, dari Universitas Brawijaya (UB).
Editor : Arif Ardliyanto