RSOS Rayakan Hari Kesehatan Nasional dan Hari Pahlawan, Adakan Seminar Cara Kenali Kanker Payudara

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS) memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Pahlawan dengan cara yang inspiratif, melalui seminar bertema “Saatnya Kenali Treatment yang Tepat untuk Kanker Payudara”. Acara ini dirancang khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pengobatan kanker payudara yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Acara yang berlangsung di aula RSOS ini dihadiri lebih dari 100 peserta, terdiri dari penyintas kanker, perwakilan instansi kesehatan, serta komunitas pendidikan di Surabaya. Tak hanya itu, seminar ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi RSOS, sehingga menjangkau masyarakat yang lebih luas yang ingin memperdalam pengetahuan tentang kanker payudara.

Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Ario Djatmiko, pendiri RS Onkologi Surabaya, menyatakan harapannya agar seminar ini tidak hanya menjadi momen edukasi, namun juga sebagai langkah nyata RSOS dalam memberikan kontribusi terhadap penanganan kanker di Indonesia.

"Kami ingin memberikan lebih dari sekadar layanan medis, tetapi juga edukasi bagi masyarakat agar semakin sadar pentingnya deteksi dini," ujar Dr. Ario.

Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Oleh karena itu, seminar ini menghadirkan narasumber ahli yang berpengalaman di bidangnya.

Pada sesi inti, Dr. Jacobus Octovianus, Sp.B, MCh., FICS, ahli bedah onkologi, menyoroti pentingnya penanganan yang tepat sesuai dengan jenis dan stadium kanker. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua" dalam menangani kanker payudara.

"Setiap kasus kanker payudara itu unik. Penting bagi pasien untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang disesuaikan dengan kondisi individu," tegas Dr. Jacobus. 

Editor : Arif Ardliyanto