JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Calon Bupati Jombang nomor urut 2, Warsubi sempat salah sebut nama calon bupati nomor urut 1 Mundjidah Wahab dalam Debat terakhir Pilkada Jombang 2024 di Hotel Yusro, Sabtu (16/11/2024), malam.
Berdasarkan pantauan iNews di lokasi, Warsubi dua kali salah menyebut nama akhir putri dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Hasbullah tersebut.
Salah sebut nama yang pertama saat pemaparan visi-misi pada pembukaan debat. Warsubi menyebut nama calon bupati nomor urut 1 Mundjidah Wadad. Padahal, nama yang sebenarnya adalah Mundjidah Wahab.
"Yang saya hormati pasangan calon nomor 1 ibu nyai hajah Mundjidah Wadad dan bapak Sumrambah," ucap Warsubi.
Sorakan riuh beberapa pendukung Mundjidah dan Sumrambah lantas memenuhi ruangan debat yang digelar di ballroom hotel Yusro di Jl Soekarno Hatta Jombang.
Mantan Kepala Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang itu kemudian meralat ucapan dengan cara mengulangi menyebut nama calon bupati Jombang nomor urut 1 Mundjidah Wahab. Setelah itu, Warsubi melanjutkan pemaparan visi misinya.
Salah menyebut nama bupati Jombang periode 2018-2023 juga terulang saat penyampaian closing statmen. Lagi-lagi Warsubi mengucap nama Mundjidah Wadad. Namun, ucapan itu buru-buru langsung diralat Mundjidah Wahab. Terlihat mimik Wakilnya, Salmanudin atau Gus Salaman membantu membetulkan penyebutan nama Mundjidah Wahab.
Meski sempat dua kali salah sebut nama Mundjidah Wahab oleh Warsubi, debat terakhir Pilkada Jombang 2024 yang dilaksanakan KPU secara keseluruhan berlangsung lancar dan damai. Perang Yel-yel antarpendukung membuat suasana ramai di dalam gedung, namun tak lama kemudian mereda.
Dalam debat terakhir ini, KPU memberikan kesempatan kepada kedua Paslon kontestan Pilkada Jombang untuk didampingi oleh 125 orang pendukungnya. KPU juga menghadirkan 5 orang panelis. Yaitu Ali Hamdan Lc MA P.D, dosen Fakultas Syariah dan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Slamet Hermansyah SH.H, pegiat Pemilu JPPR Jatim, serta Dr Drs M Shoim Anwar MPd, dosen Universitas Adi Buana Surabaya.
Panelis berikutnya, yakni Moh. Maskurudin Hafid Shi, Direktur Akademi Pemilu dan Demokrasi-APD, serta Moh. Aan Anshori Amd SH MH, dosen School of Entrepreneurship and Humanities Universitas Ciputra Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto