SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kabar baik datang dari Badan Informasi Geospasial (BIG), di mana upaya peningkatan deteksi dini tsunami di Indonesia semakin dicepat. Dalam beberapa tahun terakhir, BIG telah membangun ratusan stasiun pendeteksi pasang surut yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat respons terhadap potensi bencana di tanah air.
Hingga saat ini, sebanyak 290 titik alat pendeteksi gempa dan tsunami telah terpasang di seluruh Indonesia. Jumlah ini diproyeksikan terus bertambah seiring dengan rencana BIG membentuk konsorsium pembangunan alat pendeteksi gempa demi meningkatkan ketepatan dan kecepatan sistem peringatan dini.
Untuk mengevaluasi capaian tersebut, BIG menggelar Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pembangunan Stasiun Pasang Surut Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Acara yang berlangsung di Hotel Novotel Samator, Surabaya, pada 18-20 November 2024 ini, menjadi ajang diskusi penting bagi berbagai pihak terkait.
FGD ini bertujuan mengevaluasi keberhasilan pembangunan stasiun pasang surut yang telah dilaksanakan dari tahun 2019 hingga 2024. Dalam periode tersebut, BIG telah membangun 170 stasiun pasang surut, yang pada akhir tahun ini berjumlah total 290 stasiun yang aktif dan dikelola BIG.
Deputi Informasi Geospasial Dasar, Mohammad Arief Syafi'i mengungkapkan bahwa meski pembangunan stasiun ini cukup signifikan, ada tantangan yang harus dihadapi. "Proses pembangunan kerap menemui kendala, terutama dalam menemukan platform yang sesuai serta urusan perizinan," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto