get app
inews
Aa Text
Read Next : Berdayakan Anak Berkebutuhan Khusus, Marcha Gagas Proyek Dear Earth

Jadi Momok Bagi Ekosistem Sungai, Pegiat Lingkungan Aksi Tolak Kopi Sachetan di Surabaya

Kamis, 10 Maret 2022 | 19:46 WIB
header img
Belasan aktivis lingkungan menggelar aksi damai di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). (Foto: iNewsSurabaya/Pool)

SURABAYA, iNews.id - Belasan aktivis lingkungan menggelar aksi damai di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022).

"Tolak, tolak kopi sachetan, tolak sachetan sekarang juga," teriak masa aksi kepada pengguna jalan di depan Hotel Novotel, sambil mengacungkan poster yang bertuliskan : Sachetmu Cemari Sungaiku, #breakfreefromplastik.

Koordinator aksi, Kholid Basyaiban, mengatakan aksi ini untuk mengajak warga Surabaya agar menghentikan penggunaan kopi sachetan.

"Karena jenis bungkus minuman ini tidak bisa didaur ulang. Sampah yang dihasilkan akan berakhir dengan di bakar," katanya.

Lebih lanjut, alumnus Fakultas Hukum UTM Madura ini menjelaskan, bahwa sampah sachet kopi merupakan sampah jenis sachet yang paling banyak ditemukan menjadi sampah sebesar 21%. 

Apalagi beberapa waktu lalu, BPOM menemukan ada 6 merk kopi sachet yang mengandung paracetamol.

Selain itu, sampah plastik menjadi momok bagi ekosistem sungai dan perairan.

Terbukti, setiap tahun sungai-sungai Indonesia digerojok 2,6 juta ton sampah plastik yang mengalir kelaut.

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, Amirudin Mutaqin, menjelaskan setiap tahun penduduk Indonesia menghasilkan 8 juta ton sampah plastik.

"Pemerintah hanya mampu olah 3 juta ton, sisanya 5 juta ton tertimbun ditanah, dibakar dan sekitar 2,6 juta ton dibuang kesungai," ungkapnya.

Disisi lain, banjir sampah sachet tiga hari lalu juga dirasakan penduduk Krembangan Kalianak Timur yang mendapat luberan sampah sachet di sungai.

Hal itu diungkapkan oleh Ariani, warga Asemrowo Surabaya. Sampah plastik yang ada di Kalianak ini paling banyak adalah jenis tas kresek, popok, dan sachet.

"Sampah ini sudah dibersihkan namun kemudian sampahnya kembali membanjiri sungai karena di hulunya sampah terus berdatangan," terangnya.

Sementara itu anggota Aliansi Zero Waste Indonesia, Daru Setyorini menjelaskan bahwa sachet adalah sampah Residu Multilayer.

Kata dia, sampah sachet merepotkan dalam proses daur ulang karena tersusun atas 4 lapisan atau banyak lapisan masuk kategorj multilayer.

Padahal dalam proses daur ulang sampah, plastik harus dipisah-pisahkan berdasarkan jenis nya.

"Sampah sachet jika ingin didaur ulang maka harus di pisahkan menjadi 4 lapisan. Padahal mereka sudah melekat satu sama lain maka solusinya saat ini adalah dibakar," bebernya.

Daru Setyorini memaparkan, sachet terdiri dari 4 lapis material, yakni lapisan luar (HDPE/OPP/PS/Kertas), lapisan perekat (lem polyolefine, polyurethane), lapisan pelindung udara/kelembaban/cahaya (EVOH/PP/PE/PVA/Aluminium, TiO2, dan lapisan Dalam (LDPE/PP/PA).

Untuk itu, Amirudin Muttaqin, alumnus Teknik Lingkungan UPN Jatim mengajak masyarakat untuk menggunakan kopi deplok.

"Selama ini belum ada teknologi yang mampu untuk olah sampah sachet. Maka melalui ekspedisi sungai nusantara, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menambah polusi udara dan polusi air dengan tidak menggunakan kopi sachet," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut