get app
inews
Aa Text
Read Next : Perairan Tercemar Mikroplastik, Pelajar di Banyuwangi Jadi Detektif Sungai

Ecoton Gunakan "Kran Plastik" di CFD Gresik, Visualisasi Krisis Sampah dan Ancaman Mikroplastik

Minggu, 19 Januari 2025 | 10:58 WIB
header img
Melalui instalasi "kran plastik", Ecoton mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Foto/Ecoton

GRESIK, iNewsSurabaya.id – Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menggelar aksi edukasi unik di Car Free Day (CFD) Gresik. Mereka menampilkan instalasi berbentuk kran yang "mengalirkan" botol plastik, sebagai visualisasi krisis sampah plastik dan ancaman mikroplastik.

"Kran emas yang mengalirkan botol plastik menggambarkan limpahan sampah plastik yang terus mencemari lingkungan," jelas Alaika Rahmatullah dari Divisi Edukasi Ecoton. 

"Produksi plastik terus meningkat, dan mikroplastik kini mencemari air, makanan, bahkan tubuh kita," sambungnya.

Ecoton memaparkan data penelitian terbaru yang menemukan mikroplastik di Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta dalam tubuh manusia melalui rantai makanan. 

Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Ecoton, menuturkan bahwa masyarakat Indonesia adalah yang paling banyak mengonsumsi mikroplastik, 15 gram per bulan. 

"Jika tak ada tindakan, plastik akan menjadi ancaman kesehatan yang lebih besar," tuturnya.

Kabupaten Gresik menghasilkan 400 ton sampah per hari. Pemerintah Kabupaten Gresik telah meluncurkan program Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS) yang melibatkan komunitas dan Dinas Lingkungan Hidup untuk memaksimalkan pengelolaan sampah dan menyukseskan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2021 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Namun, timbulan sampah nasional masih tinggi, mencapai 19 juta ton per tahun (data KLHK 2024), dengan 41,34% (8 juta ton) tidak terkelola. Ecoton sendiri mencatat 70% sampah plastik di sungai tidak terkelola dengan baik.

Melalui instalasi "kran plastik", Ecoton mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 
"Setiap langkah kecil berdampak besar," kata Tatik Erawati dari tim GKMS. Mengurangi plastik sekali pakai mengurangi ancaman mikroplastik bagi generasi mendatang.

Kegiatan CFD Gresik juga dimeriahkan kampanye Refill Keliling dan talkshow interaktif tentang bahaya mikroplastik. Masyarakat antusias mengikuti kuis lingkungan dan tantangan membawa botol minum sendiri. 

"Kita butuh sinergi besar untuk menghentikan aliran plastik di Gresik sebelum terlambat," tutup Tatik, Ketua Relawan Dunia Eco Enzym (RDEE) Gresik.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut