SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Serangan hama tikus kerap menjadi ancaman besar bagi petani jagung di Indonesia. Kerugian signifikan akibat rusaknya tanaman memaksa petani mencari solusi yang efektif namun tetap ramah lingkungan.
Menjawab tantangan ini, PT Advanta Seeds Indonesia memperkenalkan inisiatif inovatif: Rumah Burung Hantu (RUBUHA). Program ini menghadirkan pendekatan alami untuk mengendalikan hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu sebagai predator utama.
Melalui RUBUHA, burung hantu diharapkan dapat berkembang biak di habitat yang disediakan, sekaligus membantu menciptakan keseimbangan ekosistem di area pertanian.
Manfaat RUBUHA Bagi Pertanian
1. Pengendalian Hama Secara Alami
Dengan kehadiran burung hantu, populasi tikus dapat ditekan secara efektif tanpa perlu menggunakan pestisida kimia.
2. Peningkatan Produktivitas Panen
Kerusakan yang disebabkan oleh tikus dapat diminimalisir, sehingga hasil panen jagung meningkat secara signifikan.
3. Dukungan pada Pertanian Berkelanjutan
Mengurangi penggunaan bahan kimia di lahan pertanian, sekaligus memperkaya keanekaragaman hayati dengan menjaga keseimbangan alam.
Peresmian RUBUHA berlangsung di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk petani mitra, pemerintah setempat, dan masyarakat sekitar. Acara ini menjadi simbol komitmen PT Advanta Seeds Indonesia dalam mewujudkan pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Dina Novitasari, Corporate Affairs & Sustainability Lead PT Advanta Seeds Indonesia, menekankan pentingnya inisiatif ini.
"Kami berharap keberadaan burung hantu dapat membantu petani mengelola hama secara alami sekaligus meningkatkan keseimbangan ekosistem," ujarnya.
Sebagai simbolis, penempatan RUBUHA dilakukan oleh Rizal Arifianto, Regional Production Manager PT Advanta Seeds Indonesia.
"RUBUHA dirancang dari bahan alami yang menarik bagi burung hantu. Prosesnya juga melibatkan petani agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan program ini," tambahnya.
Melalui RUBUHA, PT Advanta Seeds Indonesia mengambil langkah nyata dalam mendukung pertanian yang lebih hijau. Dengan predator alami seperti burung hantu, petani dapat melindungi hasil panen mereka sambil menjaga kelestarian lingkungan.
Keberhasilan program ini memerlukan kerjasama erat antara perusahaan, petani, dan pemangku kepentingan lainnya. Semoga RUBUHA menjadi inspirasi bagi lebih banyak praktik pertanian ramah lingkungan di seluruh Indonesia, menjadikan pertanian tak hanya produktif tetapi juga selaras dengan alam.
Editor : Arif Ardliyanto