Siswa Sampoerna Academy Ciptakan "3-in-1 Tree" Solusi Inovatif Atasi Polusi Udara

SURABAYA – Polusi udara menjadi masalah global yang serius. Namun, sekelompok siswa kelas 6 Sampoerna Academy Surabaya telah menciptakan solusi inovatif: "3-in-1 Tree," sebuah proyek yang memadukan pohon artifisial, lampu jalan, dan tempat duduk.
Proyek tersebut menjadi salah satu finalis STEAM Expo 2025 dan akan berkompetisi di STEAM Competition 2025 pada 15 Maret mendatang.
"Menanam pohon memang membantu mengurangi polusi, tetapi butuh waktu lama dan lahan yang terbatas," jelas Aireen Angelie, salah satu anggota tim pencipta 3-in-1 Tree.
"Pohon besar juga bisa merusak infrastruktur. 3-in-1 Tree menawarkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan," sambungnya.
3-in-1 Tree memanfaatkan energi terbarukan. Mikroalga, yang dikenal mampu memproduksi oksigen dengan efisiensi 10-50 kali lebih tinggi daripada pohon, menjadi inti dari sistem ini.
"Mikroalga berfotosintesis seperti pohon, tetapi lebih cepat dan hemat ruang," tambah Aireen.
Namun, tim juga menyadari potensi algae bloom dan telah mengintegrasikan aerator untuk mencegahnya.
Sistem ini juga dilengkapi panel surya yang berfungsi ganda sebagai tempat berteduh dan pengumpul energi matahari.
Energi yang dikumpulkan disimpan dalam baterai dan digunakan untuk menyalakan lampu LED pada malam hari. LDR (light dependent resistor) memastikan lampu hanya menyala saat gelap.
Baterai dan komponen elektronik lainnya dilindungi oleh kardus untuk menghindari paparan sinar matahari langsung, namun tetap memungkinkan LDR berfungsi optimal.
Anushia Senthevadivel, Principal Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon Campus, memuji kreativitas siswa.
"STEAM Expo 2025 menantang siswa untuk berinovasi dalam teknologi hijau. 3-in-1 Tree adalah contoh nyata bagaimana pembelajaran STEAM dapat menghasilkan solusi nyata untuk masalah dunia," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk mendorong minat siswa dalam inovasi dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemecah masalah di masa depan. Kompetisi ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berinovasi melalui pembelajaran berbasis STEAM.
Editor : Ali Masduki