Fokus pada Semen Hijau, Toko Bangunan di Ngawi Raih Grand Prize Mobil dari SIG

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Novitasari (32), pemilik Toko Bangunan (TB) Agung Jaya di Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, membuktikan bahwa kesuksesan bisnis bisa diraih dengan fokus dan strategi tepat.  

Ia dan suaminya memulai TB Agung Jaya pada 2016,  berangkat dari impian sederhana: membangun usaha yang memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di bidang konstruksi.  

Rahasia kesuksesan mereka? Fokus pada produk-produk ramah lingkungan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), terutama semen hijau.
 
Awalnya, orang tua Novitasari berharap ia menjadi ASN. Namun, bersama suami, ia memilih jalur wirausaha, melihat potensi besar di pasar material bangunan.  

"Kami melihat prospek yang menjanjikan dan menyangkut kebutuhan pokok masyarakat, yaitu hunian," jelas Novitasari.
 
Kemitraan dengan SIG, yang direkomendasikan seorang kerabat, menjadi titik balik usaha mereka. Sejak awal, TB Agung Jaya fokus memasarkan produk-produk SIG, seperti Semen Gresik, berbagai varian Semen Dynamix, dan Semen Merdeka.  Kualitas tinggi, ketahanan, dan ramah lingkungan menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
 
"Setiap hari kami menerima kiriman 200 sak semen SIG.  Jumlahnya bisa dua kali lipat saat pasar ramai. Omzet rata-rata kami mencapai Rp10 juta – Rp12 juta per hari," ungkap Novitasari.  

Ia pun tak khawatir bersaing dengan produk semen murah karena SIG menawarkan beragam varian yang sesuai kebutuhan konsumen. 

"Setiap produk punya keunggulan. Misalnya, Semen Gresik atau Dynamix Serbaguna untuk kebutuhan premium, sementara Dynamix Masonry untuk finishing dengan harga terjangkau," tambahnya.

Loyalitas dan dedikasi Novitasari dalam memasarkan produk SIG membuahkan hasil.  Ia meraih super grandprize berupa 1 unit mobil Toyota Hilux Rangga pada acara Retail Gathering area Jawa Timur.  Ini bukan penghargaan pertama; sebelumnya, ia telah menerima berbagai reward, seperti paket umrah, wisata, logam mulia, dan poin yang bisa ditukarkan dengan uang tunai.

Editor : Ali Masduki