get app
inews
Aa Text
Read Next : AS Batasi Ekspor Chip AI, Indonesia Harus Mandiri Teknologi

Inovasi Mahasiswa Untag: Perangkap Hama Tenaga Surya untuk Petani Mojokerto

Minggu, 19 Januari 2025 | 11:59 WIB
header img
Alat ini dirancang untuk membantu petani di Desa Mojokembang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dalam mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Foto: Irfan

MOJOKERTO, iNewsSurabayaid – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya berhasil mengembangkan teknologi tepat guna berupa perangkap hama serangga berbasis tenaga surya. Alat ini dirancang untuk membantu petani di Desa Mojokembang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dalam mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia sekaligus mendorong praktik pertanian ramah lingkungan. Program ini dilaksanakan pada 12 hingga 23 Januari 2025.

Inovasi ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama. Selain hemat biaya operasional, penggunaan tenaga surya juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Alat perangkap hama tersebut dirancang dengan fokus pada kemudahan penggunaan dan perawatan, sehingga dapat digunakan oleh petani dari berbagai latar belakang pendidikan.

Ketua Sub Kelompok 06/R-15 KKN UNTAG Surabaya, Irfan Dwi Arfianto, mengungkapkan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap masalah hama yang kerap mengurangi hasil panen petani. “Kami melihat permasalahan serius yang dihadapi petani Mojokembang terkait serangan hama. Selama ini, petani masih bergantung pada pestisida kimia yang tidak hanya mahal, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan,” ujar Irfan, Selasa (16/1/2025).

Zida Wahyuddin, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menambahkan bahwa tim KKN tidak hanya memberikan teknologi tetapi juga memastikan para petani dapat mengoperasikan dan merawat alat secara mandiri. “Kami memberikan pelatihan komprehensif, mulai dari pemasangan hingga pemeliharaan rutin. Hal ini bertujuan agar teknologi ini dapat digunakan secara berkelanjutan oleh para petani,” jelasnya.

Manfaat alat perangkap hama ini dirasakan langsung oleh para petani. “Alat ini sangat bermanfaat bagi sawah kami karena mampu mengurangi serangan hama yang menghambat pertumbuhan padi. Sebelumnya, kami harus mengeluarkan biaya besar untuk pestisida kimia,” kata Supriadi, Ketua Kelompok Tani Desa Mojokembang. Ia juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNTAG Surabaya dalam membantu petani setempat menghemat biaya produksi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Selain instalasi alat dan pelatihan, tim KKN juga melakukan pendampingan intensif kepada kelompok tani untuk memastikan keberlanjutan program. Panduan penggunaan dan pemeliharaan alat juga disusun dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat dijadikan referensi oleh para petani.

Program ini menjadi bagian dari upaya UNTAG Surabaya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat. “Kami berharap inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi petani Mojokembang tetapi juga menjadi model percontohan bagi desa lain yang menghadapi masalah serupa,” tambah Zida.

Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan solusi praktis. Dengan teknologi tepat guna ini, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

Penulis: Irfan Dwi Arfianto (Mahasiswa Untag)

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut