JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID - Setelah sempat surut, banjir akibat luapan sungai kembali menerjang kawasan padat penduduk di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Kamis (23/1/2025). Kondisi ini memaksa sejumlah warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, salah satunya ke taman kota Mojoagung.
Puji Santoso (47), salah satu warga terdampak, mengisahkan bagaimana banjir datang dan pergi dengan cepat. "Banjir mulai melanda Selasa malam, lalu surut pada Rabu pagi.
Tapi malam harinya, banjir kembali datang hingga sekarang. Ketinggian air di dalam rumah mencapai 80 sentimeter, sementara di luar rumah hingga 160 sentimeter," ungkapnya.
Puji, yang sedang bersiap mengungsi ke taman kota, berharap pemerintah segera memberikan solusi atas banjir yang kerap melanda wilayahnya. "Ini sering terjadi, tapi belum ada langkah nyata dari pihak terkait. Semoga segera ada tindakan," tambahnya.
Meski banjir memutus banyak aktivitas, warga terdampak telah menerima bantuan dari BPBD Jombang berupa makanan siap saji, snack, dan roti kering. Sofii (54), warga yang turut membagikan bantuan, menyebutkan bahwa 20 kardus makanan telah didistribusikan secara merata. "Selain snack, warga juga mendapatkan makanan di balai desa," jelasnya.
Banjir ini dipicu oleh luapan tiga sungai utama, yakni Sungai Pancir, Sungai Gunting, dan Sungai Catakbanteng. Selain Desa Kademangan, banjir juga merendam Desa Karangwinongan, Desa Mojotrisno, Desa Betek, dan Desa Mancilan. Namun, Desa Kademangan menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan total 474 kepala keluarga (KK) terendam banjir.
Banjir di Mojoagung sudah menjadi momok yang terus berulang, terutama di musim hujan. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera melakukan tindakan nyata, seperti memperbaiki saluran air atau membangun tanggul untuk mencegah banjir susulan.
"Banjir ini seperti siklus yang terus berulang setiap tahun. Kami hanya bisa pasrah, tapi kami juga ingin pemerintah hadir untuk kami," ujar Puji, penuh harap.
Kondisi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana alam dan perlunya upaya pencegahan agar bencana serupa tidak terus terjadi. Warga pun masih menunggu aksi nyata dari pemerintah setempat untuk mengatasi masalah ini.
Editor : Arif Ardliyanto