get app
inews
Aa Text
Read Next : 100 Hari Pemerintahan Prabowo, Janji dan Tantangan Menuju Indonesia Maju

Peran Cendekiawan dan Ilmuwan Islam vs Barat, Bagaimana Indonesia?

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:18 WIB
header img
Dalam tradisi Islam, ilmu bukan sekadar pengetahuan duniawi yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Foto: Ilustrasi/AI

Oleh: Ulul Albab
Akademisi Universitas Dr. Soetomo
Ketua ICMI Jawa Timur

DI BALIK setiap penemuan besar dalam sejarah peradaban, ada tangan-tangan ilmuwan yang bekerja keras untuk membuka tabir pengetahuan. Namun, di balik pencapaian itu, ada satu pertanyaan besar yang selalu mengemuka: "Apa tanggung jawab ilmuwan?"

Ilmu pengetahuan, dalam segala bentuknya, membawa kita kepada kemajuan. Dengan ilmu, kita mampu menerobos batas-batas alam, menggali misteri-misteri yang sebelumnya tak terbayangkan, dan menciptakan dunia yang lebih baik. 

Tetapi, apakah ilmuwan hanya cukup dengan menemukan sesuatu yang baru? Apa saja yang menjadi tanggung jawab mereka setelah ilmu itu ditemukan dan diterapkan?

Ilmuwan dalam Islam

Dalam tradisi Islam, ilmu bukan sekadar pengetahuan duniawi yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Ilmu adalah amanah dari Allah SWT. Ia adalah cahaya yang menuntun umat manusia untuk hidup lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih dekat dengan-Nya. 

Di balik setiap penelitian yang dilakukan, seorang ilmuwan Muslim selalu membawa satu pertanyaan: "Apakah ini akan mendekatkan umat kepada Allah?"

Seorang ilmuwan dalam Islam tidak hanya bertanggung jawab terhadap masyarakat dan umat manusia, tetapi juga kepada Allah SWT. Pengetahuan yang diperoleh adalah karunia, dan karunia itu harus digunakan untuk kemaslahatan umat. 

Ilmuwan yang sejati, dalam pandangan Islam, adalah mereka yang menggunakan ilmu untuk mendekatkan diri kepada-Nya, untuk membawa manfaat kepada orang lain, dan untuk menjaga moralitas serta etika dalam setiap langkah mereka.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ilmu itu adalah harta yang tak ternilai, maka ambillah ia dari orang yang memilikinya dan berilah manfaat dengan ilmu itu kepada orang yang membutuhkan." Ini adalah panggilan bagi setiap ilmuwan untuk tidak menyimpan ilmu hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk menyebarkan kebaikan yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Ilmuwan dalam Pandangan Barat

Di sisi lain, jika kita melihatnya dari perspektif Barat, tanggung jawab ilmuwan lebih menekankan pada pencarian kebenaran yang objektif dan bebas dari pengaruh eksternal. Dalam pandangan Barat, ilmuwan adalah pencari kebenaran yang tidak terikat oleh keyakinan atau dogma apa pun. Mereka harus mempertanyakan, menguji, dan menyusun teori berdasarkan bukti dan fakta yang dapat diverifikasi.

Tanggung jawab ilmuwan di Barat berkisar pada beberapa pilar penting: integritas, etika, dan kebebasan akademik. Ilmuwan diharapkan untuk tidak hanya mengejar pengetahuan demi pengetahuan, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari setiap penemuan mereka. 

Penemuan ilmiah yang dapat merugikan umat manusia atau bumi harus diteliti dengan hati-hati, dan jika ada potensi bahaya, ilmuwan bertanggung jawab untuk mengungkapkan dan menghindarinya.

"Seorang ilmuwan yang baik, tidak hanya menghasilkan temuan, tetapi juga mempertimbangkan apakah temuan itu membawa kebaikan bagi umat manusia," kata banyak filsuf dan etikus ilmiah. 

Oleh karena itu, di Barat, etika penelitian ilmiah menjadi hal yang sangat penting. Ilmuwan tidak boleh membiarkan keinginan untuk mengejar hadiah Nobel atau popularitas menghalangi jalan menuju kebenaran.

Ilmuwan sebagai Jembatan antara Dunia dan Akhirat

Namun, apa yang menarik dari semua perspektif ini adalah bahwa pada dasarnya, ada satu titik temu yang penting: tanggung jawab ilmuwan terhadap umat manusia dan dunia tempat mereka tinggal. 

Dalam Islam, tanggung jawab ini tidak hanya dilihat dari dimensi duniawi, tetapi juga dipandang sebagai bagian dari amal yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Sebuah peringatan bahwa ilmu yang tidak digunakan untuk kebaikan akan menjadi penyesalan di dunia dan akhirat.

Dalam dunia Barat, tanggung jawab ilmuwan juga mencakup dampak sosial dan moral dari penemuan mereka. Walaupun tidak melibatkan dimensi akhirat, tetapi etika dan kebebasan akademik tetap menjadi landasan agar ilmu pengetahuan digunakan untuk kebaikan umat manusia. 

Tanggung jawab terhadap kemajuan umat manusia tetap menjadi tujuan utama mereka, meskipun sering kali tidak terikat oleh nilai-nilai agama.

Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, tanggung jawab ilmuwan semakin besar dan kompleks. Mereka tidak hanya menciptakan alat atau pengetahuan baru, tetapi juga harus memastikan bahwa temuan mereka tidak disalahgunakan. 

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, ilmuwan harus menjadi penjaga moral yang bijaksana, mengingat bahwa setiap langkah mereka berpotensi mengubah arah sejarah umat manusia.

Di tengah ketergantungan kita pada teknologi, dari kecerdasan buatan hingga bioteknologi, kita tidak bisa mengabaikan sisi kemanusiaan. "Apakah ilmu yang kita kembangkan ini akan membuat kita lebih manusiawi, atau justru sebaliknya?" 

Pertanyaan ini harus selalu ada dalam pikiran setiap ilmuwan, karena pada akhirnya, ilmuwan bukan hanya pencari kebenaran ilmiah, tetapi juga pelaku perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut