Golkar Surabaya Sambut Imlek dengan Lampion, Wujudkan Toleransi dan Keberagaman

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Menyambut Tahun Baru Imlek 2025, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Surabaya menyulap kantor mereka di Jalan Adityawarman dengan hiasan lampion yang memikat. Langkah ini menjadi simbol nyata komitmen Golkar terhadap toleransi dan keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni, menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang menyatukan bangsa.

Baca Juga

Kampanye Sambil Ziarah Wali Lima, Cara Unik Golkar Surabaya Sentuh Hati Masyarakat

"Keberagaman di Indonesia dipersatukan oleh ideologi Pancasila, yang juga menjadi landasan pergerakan Partai Golkar. Bahkan, Hymne Partai Golkar menegaskan komitmen kami sebagai pembela setia Pancasila," ujar Fathoni, Selasa (28/01/2025).

Golkar Surabaya, yang juga dikenal aktif merayakan berbagai tradisi keagamaan, menjadikan keberagaman sebagai nilai utama. 

Sebelumnya, partai ini memperingati Isra' Mi'raj dengan menggelar khotmil Quran bersama anak yatim. Kini, giliran semangat Imlek yang diusung dengan menghiasi kantor partai menggunakan lampion khas.

Baca Juga

Rayakan Ulang Tahun Bersama Warga Surabaya, Partai Golkar Berangkatkan 60 Bus Ziarah Wali Lima

"Kami ingin Golkar Surabaya menjadi rumah kebangsaan dan laboratorium keberagaman. Kami ingin semua keluarga besar Golkar merasa bahagia dalam kebersamaan yang indah ini," lanjut Fathoni, yang akrab disapa Mas Toni.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Tionghoa di Surabaya, Fathoni juga menyampaikan ucapan khusus untuk Hari Raya Imlek.

"Selamat Hari Raya Imlek untuk saudara-saudara kami dari komunitas Tionghoa di Surabaya. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu menyertai langkah mereka," tutupnya.

Baca Juga

Eri-Armuji Mulai Retak, Tak Terlihat Bersama Saat Buka Puasa Partai Golkar?

Langkah Golkar Surabaya ini bukan hanya menjadi wujud toleransi, tetapi juga cerminan semangat kebangsaan yang mengedepankan persatuan dalam keberagaman.

Editor : Arif Ardliyanto