Tradisi Ruwatan ditutup dengan pertunjukan wayang kulit yang menampilkan Ki Suparno pada siang hari dan Ki Agung Dhonopo pada malam harinya. Kedua dalang ini berasal dari Desa Krembung, Sidoarjo, dan sukses memukau sekitar 1.000 penonton yang hadir di puncak acara.
Selain warga, sejumlah tokoh masyarakat seperti kepala desa, camat, jajaran kepolisian, dan Koramil turut hadir untuk menyaksikan ritual tahunan ini.
"Ruwatan atau Bersih-Bersih Dukuh adalah tradisi yang kami lakukan dengan harapan saat kampung ini sudah bersih, sehingga kami bisa menjalankan ibadah dengan hati yang bersih pula," pungkas Abdul Wachid.
Ruwatan Dusun Gabung menjadi salah satu contoh bagaimana kearifan lokal dan nilai-nilai spiritual terus dijaga oleh masyarakat. Tradisi ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga mencerminkan rasa syukur, kebersamaan, dan persiapan spiritual.
Editor : Arif Ardliyanto