Ditolak Warga, PT Granting Jaya Pastikan Proyek Surabaya Waterfront Land Tetap Berjalan

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Meski mendapat penolakan dari sejumlah warga, PT Granting Jaya menegaskan bahwa proyek Surabaya Waterfront Land (SWL) akan tetap berjalan. Saat ini, operator Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut tengah mengurus izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai bagian dari proses perizinan yang ditargetkan selesai pada Juli 2025.
Juru bicara PT Granting Jaya, Agung Pramono, mengungkapkan bahwa setelah proses AMDAL rampung, pihaknya akan segera mengurus izin reklamasi. Proyek SWL ini mencakup reklamasi lebih dari 1.000 hektare di Pantai Timur Surabaya serta tambahan 100 hektare di kawasan Kenjeran.
"Seluruh proses pembangunan telah sesuai dengan keputusan presiden dan regulasi yang berlaku," ujar Agung, Jumat (28/2/2025).
Pembangunan Surabaya Waterfront Land diproyeksikan berlangsung selama 20 tahun, mulai 2024 hingga 2044. Prosesnya meliputi perizinan, reklamasi, pematangan lahan, hingga pembangunan pulau-pulau baru yang akan menjadi pusat ekonomi baru di Surabaya.
Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat perumahan, bisnis, perkantoran, pendidikan, kesehatan, serta kawasan industri bebas emisi. Terdapat empat pulau utama, masing-masing memiliki fungsi spesifik:
- Pulau A → Pusat pariwisata dan perkantoran
- Pulau B → Green Fishery Island, kawasan perikanan ramah lingkungan
- Pulau C & D → Kawasan perdagangan, perhotelan, dan bisnis
"Kami membangun proyek ini berdasarkan aturan hukum yang jelas dan demi kemajuan Surabaya," tambah Agung.
Editor : Arif Ardliyanto