Tragedi Puncak Carstensz: Dua Pendaki Indonesia Meninggal, Ini Pernyataan Musisi Ternama Tanah Air

PAPUA, iNEWSSURABAYA.ID – Pendakian ke Puncak Carstensz, Papua, berujung duka. Dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia saat mendaki gunung tertinggi di Indonesia tersebut.
Kedua korban merupakan bagian dari rombongan pendakian yang berlangsung pada akhir Februari 2025. Tim ini terdiri dari 10 pendaki, termasuk musisi ternama Fiersa Besari, serta rekan-rekannya seperti Indira Alaika, Furki, Saroni, Ludy Hadiyanto, dan dua pendaki asal Turki dan Rusia.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Lilie dan Elsa meninggal akibat Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian, yang sering menyerang pendaki di kondisi ekstrem.
Pendakian dimulai pada 26 Februari 2025, ketika rombongan bertolak dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT. Komala Indonesia. Pada 28 Februari 2025, para pendaki mulai menyeberangi jembatan Tyrolean, rintangan ikonik di jalur menuju puncak Carstensz.
Berdasarkan laporan dari Octries Ruslan dan Abdullah, dua pendaki yang telah turun lebih dulu, seluruh tim telah mencapai summit/Puncak Carstensz. Namun, di area bawah puncak (teras besar), Indira Alaika dan Saroni mulai menunjukkan gejala AMS. Sementara itu, tim tamu dan pemandu masih berada sebelum jembatan Tyrolean.
Melalui unggahan di media sosial pada 3 Maret 2025, Fiersa Besari mengungkapkan duka mendalam atas kehilangan dua sahabatnya.
"Saya minta maaf karena baru bisa mengabari perihal situasi di Carstensz Pyramid. Kami yang berada di basecamp Yellow Valley pun merasa syok dan berduka atas tragedi ini," tulisnya.
Editor : Arif Ardliyanto