DPRD Surabaya Dorong Peningkatan Kesejahteraan Guru Ekstrakurikuler, Ini yang Dilakukan

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Kesejahteraan guru ekstrakurikuler di Surabaya masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius. Menyadari hal ini, Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya dan Ketua Koptras guna membahas sistem pengupahan yang berlaku di sekolah.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi Gerindra, Ajeng Wira Wati, menegaskan pentingnya keselarasan dalam sistem pengupahan demi menjamin kesejahteraan para guru ekstrakurikuler.
“Kami mendukung adanya keselarasan dalam pengupahan, minimal kesejahteraan mereka harus terjamin. Jangan sampai ada ketidakpastian yang membuat para guru khawatir mengenai pendapatan mereka setiap bulan,” ungkap Ajeng usai rapat pada Rabu (3/3/2025).
Lebih lanjut, Ajeng menyatakan bahwa standar pengupahan yang jelas akan memastikan pendapatan guru ekstrakurikuler tidak mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Komisi D menekankan agar pendapatan guru ekstrakurikuler tetap stabil sepanjang tahun. Salah satu usulan konkret yang diajukan adalah memastikan para guru menerima pendapatan minimal selama 11 bulan dalam setahun.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan penghasilan yang layak dan tidak mengalami fluktuasi besar dalam setahun,” tambahnya.
Selain itu, Komisi D juga mendorong peningkatan kompetensi guru ekstrakurikuler melalui program Balai Sinau. Program ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi para guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta menambah jam belajar siswa.
“Mengingat kegiatan ekstrakurikuler berbasis keahlian, maka ke depan harus ada standarisasi kompetensi bagi para guru. Dengan begitu, kesejahteraan mereka lebih terjamin dan kualitas pembelajaran juga semakin meningkat,” jelas Ajeng.
Ajeng mengungkapkan bahwa saat ini guru ekstrakurikuler menerima honor sebesar Rp150.000 per pertemuan. Namun, mereka memiliki kesempatan untuk mengajar di lebih dari satu sekolah, bahkan hingga 10 sekolah.
“Dengan skema seperti ini, total pendapatan mereka bisa melebihi UMR,” kata Ajeng, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra.
Ia berharap pemerintah kota memberikan perhatian lebih kepada para guru ekstrakurikuler yang telah lama mengabdi. Dukungan yang lebih memadai sangat diperlukan agar mereka dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto