get app
inews
Aa Text
Read Next : Sport Science Jadi Kunci Prestasi, Ini Strategi Baru KONI Jawa Timur

Kebijakan Efisiensi Pemerintah Buat Pengusaha Rental Mobil Menjerit, Pendapatan Anjlok Drastis

Rabu, 30 April 2025 | 14:04 WIB
header img
Kebijakan efisiensi anggaran 2025 membuat pengusaha rental mobil di Jawa Timur merugi. Pendapatan anjlok, pasar utama dari instansi pemerintah hilang. Foto iNEWSSURABAYA/lukman

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah sejak awal 2025 berdampak besar terhadap kelangsungan usaha rental mobil di Jawa Timur. Para pengusaha yang tergabung dalam Rent Car Indonesia (RCI) mengaku mengalami penurunan omzet yang drastis karena berhentinya penyewaan kendaraan dinas oleh instansi pemerintah.

Sekretaris RCI Jawa Timur, Citra Bagus Ari Maruf Ferbrilmas, menyebutkan bahwa sejak Januari 2025, tidak ada satu pun order dari instansi pemerintahan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Orderan dari instansi pemerintah benar-benar nihil. Biasanya, sektor ini menyumbang lebih dari 50 persen omzet kami,” ungkap Ari pada Rabu (30/4/2025).

Tak hanya itu, pengusaha rental mobil lokal juga kehilangan peluang dari kementerian pusat karena sebagian besar penyewaan kendaraan tamu kedinasan kini menggunakan vendor dari luar daerah, seperti Jakarta.

Menghadapi krisis ini, anggota RCI di Jawa Timur mulai melakukan diversifikasi layanan. Mereka beralih dari sistem sewa dengan sopir ke sistem lepas kunci (tanpa sopir), serta menyasar pelanggan individu dan sesama pelaku usaha rental yang membutuhkan armada tambahan.

Namun, langkah ini belum mampu menutupi kerugian dari hilangnya pasar instansi pemerintah. “Kalau kita tidak segera beralih pasar, omzet bisa turun hingga 100 persen,” ujar Ari.

Ketua Umum RCI Pusat, Rescky Noereal Roma, mencatat penurunan permintaan jasa rental mobil secara nasional mencapai 35 persen dalam tiga bulan terakhir. Bahkan saat momen Lebaran—yang biasanya menjadi musim ramai—permintaan tetap sepi.

“Efisiensi anggaran yang menyasar perjalanan dinas, event, hingga wisata, membuat industri rental benar-benar terpukul,” jelas Rescky.

Ia juga menyoroti daya beli masyarakat yang kian melemah, sementara sebagian besar pelaku usaha rental masih memiliki beban pembiayaan kendaraan dan operasional tinggi.

Rescky berharap pemerintah tidak serta-merta memangkas seluruh kegiatan dinas atau acara yang selama ini menjadi andalan industri rental mobil.

“Jika dipangkas habis, penghasilan kami ikut terhenti. Mayoritas klien kami berasal dari instansi pemerintah, bukan dari sektor swasta,” tegasnya.

Secara nasional, RCI memiliki sekitar 700 perusahaan anggota dengan total armada mencapai 10.000 unit. Sementara di Jawa Timur, terdapat lebih dari 50 anggota dengan total armada lebih dari 1.000 unit, mencakup kendaraan keluarga hingga kelas premium.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut