Sekolah Rakyat dan PKH Plus Jadi Andalan Jatim dalam Penurunan Kemiskinan Ekstrem

MALANG – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat dan PKH Plus menjadi strategi utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Hal ini disampaikan saat ia menghadiri Dialog Pilar-pilar Sosial se-Malang Raya bersama Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, di Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (2/5).
Khofifah menjelaskan bahwa penurunan kemiskinan ekstrem merupakan prioritas pemerintah pusat dan daerah, yang diwujudkan melalui program Nawa Bhakti Satya dalam misi Jatim Sejahtera. Program ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Wins 5.
“Arahan Presiden Prabowo Subianto adalah agar semua elemen bersinergi menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2026 dan kemiskinan umum di bawah 5 persen pada 2029. Salah satu langkah strategis adalah harmonisasi bersama pilar-pilar sosial untuk menyatukan tujuan,” ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan penurunan kemiskinan ekstrem sangat bergantung pada peran pilar-pilar sosial, seperti SDM Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Mereka adalah garda terdepan yang langsung turun ke lapangan. Seperti kata Gus Ipul, kita harus membuat pilar-pilar sosial tersenyum dulu agar mereka bisa membuat orang lain tersenyum,” tambahnya.
Selain penguatan pilar sosial, Khofifah menyoroti peran penting PKH Plus yang memberikan bantuan kepada keluarga dengan lansia usia 70 tahun ke atas. “Total penerima bansos PKH Plus di Jatim periode 2019-2025 mencapai 354.111 orang,” jelasnya.
Lebih jauh, Khofifah mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim tengah mempersiapkan Sekolah Rakyat sebagai investasi jangka panjang dalam pendidikan untuk memberantas kemiskinan.
“Setiap Sekolah Rakyat akan menampung sekitar 1.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA, khususnya anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kami berharap pendidikan ini dapat membuka masa depan yang lebih cerah dan mengangkat derajat keluarga mereka,” ujarnya.
Dalam mendukung pilar-pilar sosial, Pemprov Jatim memberikan berbagai fasilitas seperti jaminan sosial ketenagakerjaan, pelatihan kapasitas, sertifikasi, dan reward. Dana APBD juga dialokasikan untuk tali asih TKSK, Tagana, honor pendamping pasung, serta bantuan transport PKH Plus.
Untuk memotivasi pilar-pilar sosial, Gubernur Khofifah menyanyikan lagu “Manusia Hebat” dan mengajak mereka bersholawat agar kinerja dan spiritualitas berjalan seimbang demi mewujudkan cita-cita bersama.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
“Kebijakan Presiden Prabowo adalah pemberdayaan sepanjang hayat dengan motto ‘Bansos Sementara – Berdaya Selamanya’. Semua harus tepat sasaran tanpa KKN atau titipan,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Gubernur Khofifah dan Mensos Saifullah juga memberikan bantuan sosial berupa sepatu kepada 10 calon peserta didik Sekolah Rakyat. Khofifah secara langsung memakaikan sepatu kepada siswi Asila Putri Salsabila, sementara Mensos Saifullah memakaikan sepatu kepada siswa Ganda Rizki Raditya.
Editor : Ali Masduki