Gubernur Khofifah Resmikan Huntara untuk Korban Tanah Gerak di Trenggalek
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian sementara (huntara) Kinasih Indah Persada di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Kehadiran huntara ini menjadi simbol dimulainya lembaran baru bagi 43 kepala keluarga yang kehilangan rumah akibat tanah gerak pada 17 Desember 2024. Total sebanyak 38 unit huntara berukuran 7,15 x 5 meter dibangun melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jatim.
Dari jumlah tersebut, 27 unit berada di kawasan relokasi, sedangkan 11 unit lainnya berdiri di lahan mandiri milik warga.
"Khusus 11 unit Huntara masing-masing 9 unit di Desa Ngrandu Kecamatan Suruh, 1 unit Desa Puru, Kecamatan Suruh dan 1 unit di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko," jelas Khofifah, Sabtu (6/12/2025).
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, pembangunan huntara ini merupakan bukti nyata sinergi Pemprov Jatim, Pemkab Trenggalek, dan Forkopimda dalam pemulihan pascabencana. Selain rumah yang siap dipakai, aman dan nyaman, infrastruktur penunjang kawasan hunian juga dibangun secara komprehensif.
Pemprov Jatim melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya membangun paving sepanjang 117 meter. Sementara Pemkab Trenggalek menuntaskan tambahan paving 52 meter.
Dinas PU Bina Marga Jatim juga menyalurkan 250 drum aspal untuk jalan lingkungan. Kebutuhan kawasan huntara turut dilengkapi dengan pembangunan drainase dan tembok penahan oleh BPBD.
Dukungan energi juga tak luput dari perhatian. Tiang listrik disediakan oleh PT PLN, sementara jaringan instalasi listrik diajukan secara swadaya masyarakat. Setiap unit rumah telah terpasang daya 900 Watt.
Sebagaimana diketahui, tanah gerak di Dusun Depok pada 17 Desember 2024 lalu, menyebabkan 38 rumah rusak berat dan 43 KK atau 119 jiwa harus mengungsi. Kehadiran huntara ini menjadi ruang aman untuk memulai kembali kehidupan.
"Wilayah Indonesia dan Jatim berada di kawasan ring of fire, maka kewaspadaan harus dibangun dan antisipasi serta mitigasi harus dilakukan secara bersama-sama," pungkas Khofifah.
Editor : Arif Ardliyanto