Danau Ranu Grati Pasuruan Tercemar, PLN Indonesia Power Beri Solusi Lewat Bangun Barrier Sampah
PASURUAN, iNewsSurabaya.id – Danau Ranu Grati, salah satu ikon wisata alam di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kini menghadapi tantangan serius berupa pencemaran sampah. Meski dikenal dengan pesona alamnya yang memikat dan potensi ekowisata yang tinggi, danau vulkanik yang terletak di Kecamatan Grati ini mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat limbah rumah tangga dan sisa pakan ikan dari keramba.
Permasalahan tersebut tak hanya mengancam keseimbangan ekosistem air, tetapi juga dikhawatirkan menurunkan daya tarik wisata Danau Ranu Grati sebagai destinasi unggulan di Pasuruan.
Menanggapi kondisi tersebut, PT PLN Indonesia Power UBP Grati tergerak untuk turun tangan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Inisiatif berkelanjutan ini diwujudkan dengan membangun barrier sampah dan menyebarkan eco enzym untuk mengurai limbah serta memperbaiki kualitas air danau.
“Pemasangan barrier sampah ini sangat efektif untuk mencegah limbah masuk ke danau. Hal ini mendukung kerja eco enzym agar lebih maksimal dalam memperbaiki kualitas air,” ujar Abu Hasan, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Sumber Tunas Mulya yang menjadi mitra pelaksana program.

Sebelum adanya barrier, sungai-sungai yang bermuara ke Danau Ranu menjadi jalur utama limbah masuk. Namun, sejak inovasi ini diterapkan, volume limbah yang masuk ke danau berkurang drastis.
1,7 Ton Sampah Dikelola, Ekosistem dan Ekonomi Warga Ikut Terdongkrak
Data dari Maret hingga April 2025 mencatat, sebanyak 1,7 ton sampah berhasil dikumpulkan dan dikelola oleh Kelompok Peduli Ranu di Kelurahan Gratitunon. Sampah yang terdiri dari plastik, botol kaca, pampers, karung, hingga dedaunan tersebut kini diproses di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Gratitunon.
PLN Indonesia Power UBP Grati juga menyerahkan satu unit motor roda tiga untuk mendukung operasional pengangkutan sampah.
Haryo Penangsang, Manager Administrasi PLN Indonesia Power UBP Grati mengatakan, ide pembuatan barrier muncul dari kepedulian terhadap semakin tercemarnya danau.
“Kami lakukan analisa dan menemukan sumber utama sampah berasal dari aliran sungai. Maka dari itu, kami berinovasi untuk memblokir sampah tersebut sebelum masuk ke danau,” jelasnya.
Hasilnya cukup signifikan. Sejak Maret hingga April 2025, sampah yang berhasil dikumpulkan dan dikelola oleh Kelompok Peduli Ranu di Kelurahan Gratitunon mencapai 1,7 ton, terdiri dari plastik, botol kaca, pampers, karung, hingga daun dan ranting pohon. Sampah ini kemudian diolah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Gratitunon.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan, PT PLN Indonesia Power UBP Grati juga menyerahkan bantuan berupa satu unit motor roda tiga yang digunakan untuk operasional pengangkutan dan pengelolaan sampah oleh masyarakat sekitar.
Langkah ini mendapat apresiasi dari Camat Grati, Muhammad Khilmi. “Saya sangat mendukung program ini. Inovasi eco enzym dan barrier sampah benar-benar membawa manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat Grati,” ujarnya.
Dampak positif program ini tidak hanya terasa di sektor lingkungan, tetapi juga menyentuh sektor ekonomi. Umi, Koordinator UMKM MENDHES sekaligus warga sekitar, mengungkapkan bahwa kualitas air yang lebih baik turut meningkatkan hasil panen ikan.
“Dulu hanya panen 30–50 kg, sekarang bisa hampir 2 kuintal. Ini sangat membantu pelaku UMKM seperti kami,” kata Umi.
Produk olahan seperti abon ikan patin, ikan gabus, hingga lempuk crispy—spesies ikan endemik Danau Ranu Grati—kini semakin diminati pasar.
Dengan kolaborasi antara PLN Indonesia Power dan masyarakat, harapan besar tumbuh untuk menjaga kelestarian Danau Ranu Grati sebagai destinasi ekowisata andalan Pasuruan. Program CSR ini menjadi contoh nyata sinergi positif antara dunia industri dan komunitas lokal dalam merawat lingkungan.
Editor : Arif Ardliyanto