PROBOLINGGO, iNews.id – Perhelatan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Probolinggo masih panjang. Calon Bupati Probolinggo dari PPP, Habib Mahdi mulai memasang strategi untuk mengambil hati masyarakat.
Salah satu strategi yang dipergunakan adalah menghilangkan nama Habib dan memilih sebutan Kang Mahdi. Fakta ini ditemukan dengan beredarnya baliho dengan foto dan tulisan Kang Mahdi dibeberapa titik di Kabupaten Probolinggo. Saying, strategi ini memunculkan polemic, banyak masyarakat justru mempertanyakan kenapa Habib Mahdi meninggalkan status ‘Habib’-nya.
Hosnan Taufiq, pengusaha pertanian dan juga Advokat warga Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo mempertanyakan tentang status sosial Mahdi yang merupakan ahlul bait sebagai keturunan Nabi Muhammad.
"Kok di Balihonya menggunakan Kang Mahdi, apa itu merupakan pengingkaran dia sebagai ahlul bait karena mau mencalonkan Bupati. Ini menjadi pertanyaan masyarakat awam, kenapa dia tidak bangga dengan habibnya," tanyanya.
Ia berharap agar Mahdi bangga sebagai Ahlul bait dengan status Habibnya karena hal tersebut merupakan status sosial yang paling tinggi di masyarakat dan tidak menggunakan "Kang".
"Karena panggilan kang itu bagi orang awam merupakan status sosial yang rendah, bagi orang-orang Madura Kang itu, tokang ngarek, tokang kajuh. Kang itukan dalam Madura adalah Cak, kenapa tidak bangga dengan Habibnya," ujar Hosnan.
Sementara itu, Habib Mahdi saat dikonfirmasi iNewsprobolinggo.id melalui WhatsApp mengatakan dirinya tidak pernah merubah namanya bukan Habib Mahdi namun hanya Mahdi saja.
"Habib itu mungkin penghormatan masyarakat, dan itupun, Ya nama saya hanya Mahdi itu saja," akunya.
Editor : Arif Ardliyanto