get app
inews
Aa Text
Read Next : Senam Lansia Sehat di Untag Surabaya, Cara Sederhana Memaknai Hari Ibu

Kepala Sekolah di Jatim Bakal Ikuti Pelatihan Talent DNA Berbasis AI, Ini Alasannya

Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:42 WIB
header img
Pemprov Jatim gandeng ESQ latih kepala SMAN dengan Talent DNA berbasis AI untuk tingkatkan kompetensi, karakter, dan wujudkan pendidikan ramah anak. Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya dengan meng-upgrade kompetensi kepala sekolah melalui pelatihan Talent DNA berbasis kecerdasan buatan (AI) hasil kolaborasi dengan ESQ Leadership Center.

Sebanyak 198 kepala sekolah tingkat SMA Negeri di bawah kewenangan Pemprov Jatim resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (16/5/2025). Dalam kesempatan itu, Khofifah menekankan pentingnya pelatihan Talent DNA untuk memetakan potensi, karakter, dan keunggulan individu secara lebih akurat dan ilmiah.

“Pelatihan ini cepat dan efektif. Kita bisa mengenali potensi, keunggulan, dan karakter seseorang melalui pendekatan ilmiah berbasis AI. Ini sangat penting untuk membangun organisasi pendidikan yang profesional dan harmonis,” ujar Khofifah.

Menurut Khofifah, metode Talent DNA yang dikembangkan oleh ESQ Corp pimpinan Ary Ginanjar bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menciptakan pemimpin pendidikan yang berkarakter kuat.

“Dengan mengenali karakter dan kompetensi diri, kita bisa mencegah disharmoni di lingkungan sekolah. Tantangan kepala sekolah dan guru semakin kompleks, maka perlu fondasi karakter yang kuat,” tambahnya.

Ia juga mendorong para konselor dan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk turut serta dalam pelatihan tersebut guna mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di Jatim.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah kembali menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif, adaptif, dan ramah anak. Ia menolak keras pendekatan kekerasan dalam penyelesaian masalah antara guru dan siswa.

“Pendidikan bukan ruang untuk menghukum, tetapi ruang untuk bertumbuh. Permasalahan di sekolah harus diselesaikan dengan dialog dan pendekatan mendidik, bukan dengan kekerasan yang bisa berujung pada penanganan hukum,” tegasnya.

Khofifah mengajak seluruh kepala sekolah yang baru dilantik untuk bersama-sama menciptakan pendidikan yang unggul, humanis, dan selaras dengan perkembangan zaman.

“Di tangan para pendidik, masa depan anak-anak, masa depan Jawa Timur, bahkan masa depan Indonesia kita titipkan,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut