Intiland Tegaskan Komitmen Berkelanjutan untuk Operasional Jangka Panjang

SURABAYA – PT Intiland Development Tbk (Intiland) kembali menegaskan komitmennya terhadap praktik pembangunan berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif strategis, perusahaan ini berupaya menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Corporate Director Intiland, Theresia Rustandi, menjelaskan bahwa keberhasilan Intiland diukur tidak hanya dari aspek finansial, tetapi juga dari keberlanjutan di berbagai aspek.
"Komitmen ini tercermin dalam prinsip utama kami, membangun lingkungan yang sehat dan berkualitas, serta berkontribusi nyata bagi perkembangan kota dan masyarakat," ujar Theresia dalam keterangan tertulis, Senin (19/5).
Intiland menerapkan pendekatan konstruksi yang efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan material lokal dalam radius 1.000 kilometer mengurangi jejak karbon dan menjaga kualitas rantai pasok. Perusahaan juga memilih material bangunan rendah karbon dan berupaya mempertahankan vegetasi asli di area pengembangan.
"Tanggung jawab lingkungan dimulai sejak tahap perencanaan dan pembangunan proyek. Setiap keputusan mempertimbangkan dampak jangka panjang," ungkap Theresia.
Pengelolaan energi juga menjadi fokus utama. Seluruh bangunan Intiland yang tercantum dalam Laporan Keberlanjutan 2024 mencatatkan Indeks Konsumsi Energi (IKE) di bawah 250 kWh/m², sesuai regulasi nasional.
Di bidang pengelolaan limbah, Intiland berhasil menurunkan volume sampah sebesar 2,5% (44 ton) dibandingkan tahun sebelumnya, berkat inisiatif pengelolaan sampah terbaru dan penguatan hierarki pengelolaan limbah yang berfokus pada prinsip reduce, reuse, dan recycle.
Konservasi air juga menunjukkan hasil positif, khususnya di proyek South Quarter, Jakarta, dengan penggunaan air daur ulang meningkat menjadi 47,8% dari total kebutuhan operasional.
Intiland juga berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial. Pada 2024, sebanyak 735 pekerja lokal diberdayakan di berbagai proyek.
Proyek-proyek Intiland juga menciptakan lapangan kerja langsung dan tidak langsung melalui aktivitas para penyewa. Survei tahun 2024 menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan mencapai 80%.
Intiland juga menjunjung tinggi kesetaraan dan inklusivitas dalam pengembangan sumber daya manusia. Pada 2024, total pelatihan karyawan mencapai 8.575 jam (rata-rata 7 jam per karyawan), peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
Perusahaan juga melaksanakan 40 kegiatan CSR yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Metode Social Return on Investment (SROI) menunjukkan nilai rata-rata 1,9x pada 2024, meningkat dari 1,01x di tahun sebelumnya.
"Pembangunan yang bertanggung jawab adalah kunci untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," pungka Theresia. Komitmen berkelanjutan Intiland ini diharapkan menjadi contoh bagi sektor properti di Indonesia.
Editor : Ali Masduki