get app
inews
Aa Text
Read Next : Cholil Nafis: Konflik PBNU Dipicu Indikasi Penetrasi Zionis, Isu Tambang Hanya Persepsi Luar

Atasi Nyeri Lutut Akibat Osteoarthritis, RS Siloam Surabaya: Penting Tangani Dini dan Prosedur TKR

Sabtu, 24 Mei 2025 | 21:20 WIB
header img
dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi mengedukasi masyarakat mengenai osteoarthritis dan salah satu penanganannya, TKR. Foto: Ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Nyeri lutut bisa menjadi kendala serius yang menghambat aktivitas sehari-hari. Bagi banyak orang, rasa sakit yang tak kunjung hilang dapat membatasi kemampuan untuk berjalan, berdiri, bahkan melakukan hal sederhana seperti menaiki tangga. Nyeri lutut semacam ini seringkali menjadi tanda awal dari osteoarthritis atau pengapuran tulang.

Osteoarthritis sendiri merupakan gangguan sendi yang umum terjadi. Tak hanya menyerang lutut, kondisi ini juga bisa timbul pada sendi lain seperti jari tangan, tulang punggung, atau pinggul.

Osteoarthritis dikategorikan sebagai penyakit degeneratif, artinya kondisi ini cenderung memburuk seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penanganan osteoarthritis perlu dilakukan sesegera mungkin. Salah satu opsi penanganan yang efektif adalah prosedur Total Knee Replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut total.

Dalam ajang tahunan "Pameran Pelayanan Unggulan Rumah Sakit di Jawa Timur dan Festival Paduan Suara Antar Rumah Sakit di Jawa Timur 2025" yang diselenggarakan oleh PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Wilayah Jawa Timur, RS Siloam Surabaya turut berpartisipasi.

Bersama dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT, seorang dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi, RS Siloam Surabaya memberikan edukasi komprehensif kepada masyarakat mengenai seluk-beluk osteoarthritis dan penanganan pentingnya, termasuk prosedur TKR.

Faktor Risiko Utama yang Memicu Osteoarthritis

Ada beberapa faktor yang secara signifikan meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoarthritis, bahkan memperburuk kondisinya seiring berjalannya waktu:

  • Usia Lanjut: Ini adalah pemicu terbesar. Seiring bertambahnya usia, tulang rawan sendi secara alami akan menipis dan kehilangan elastisitasnya, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.
  • Faktor Genetik: Jika ada riwayat keluarga dengan OA, risiko Anda untuk mengalaminya juga meningkat. Ini menunjukkan adanya peran genetik dalam kerentanan terhadap kondisi ini.
  • Cedera Sendi Terdahulu: Cedera pada sendi, seperti patah tulang, ligamen robek, atau meniskus robek, dapat meningkatkan risiko OA di kemudian hari, bahkan bertahun-tahun setelah cedera awal.
  • Obesitas: Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi penopang berat badan, seperti lutut dan pinggul. Beban yang berlebihan ini mempercepat keausan tulang rawan.
  • Stres Berulang pada Sendi: Pekerjaan atau aktivitas olahraga yang melibatkan gerakan sendi berulang atau tekanan tinggi dapat memicu kerusakan tulang rawan.
  • Jenis Kelamin: Wanita lebih rentan terhadap OA dibandingkan pria, terutama setelah menopause, di mana perubahan hormonal diduga berperan.
  • Kelainan Bentuk Sendi atau Tulang: Cacat bawaan pada tulang atau sendi, atau sendi yang tidak sejajar, dapat menyebabkan keausan tulang rawan yang tidak merata dan mempercepat perkembangan OA.

Gejala Umum Osteoarthritis yang Patut Diwaspadai

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara bertahap dan memburuk seiring waktu. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini sangat krusial agar penanganan bisa segera dilakukan:

  • Nyeri Sendi: Ini adalah gejala utama yang sering memburuk setelah beraktivitas atau di penghujung hari. Rasa nyeri bisa terasa tumpul atau tajam.
  • Kekakuan Sendi: Sendi terasa kaku, terutama setelah tidak bergerak, seperti saat bangun tidur atau setelah duduk lama. Kekakuan ini umumnya membaik setelah beberapa menit bergerak.
  • Penurunan Fleksibilitas: Rentang gerak sendi yang terkena menjadi terbatas, sehingga sulit untuk menggerakkan sendi secara penuh.
  • Sensasi Gesekan (Krepitus): Anda mungkin merasakan atau mendengar suara berderak, bergesekan, atau bergemeretak saat menggerakkan sendi yang terkena. Ini disebabkan oleh gesekan tulang-tulang yang tidak terlindungi tulang rawan.
  • Pembengkakan: Sendi yang terkena bisa mengalami pembengkakan akibat penumpukan cairan atau peradangan di jaringan sekitarnya.
  • Nyeri Saat Bergerak atau Ditekan: Rasa sakit dapat muncul saat sendi ditekan atau ketika sendi digunakan untuk menopang beban.
  • Tonjolan Tulang (Osteofit): Benjolan keras bisa terbentuk di sekitar sendi yang terkena sebagai respons tubuh terhadap kerusakan tulang rawan.

Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, terutama jika memburuk seiring waktu, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat membantu dalam memperlambat perkembangan OA, meredakan nyeri, dan pada akhirnya, meningkatkan kualitas hidup Anda.

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut